Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan investigasi penyebab tumpahan minyak di perairan laut Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. PT Pertamina (Persero) pun telah menangani tumpahan minyak tersebut.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, setelah mendapat laporan awalan dari beberapa pihak terkait, terdapat beberapa indikasi awal penyebab tumpahan minyak tersebut.
"Berdasarkan laporan, ada empat kemungkinan," kata Djoko, di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Advertisement
Baca Juga
Kemungkinan pertama tumpahan minyak tersebut bisa berasal dari kapal yang terbakar. Kemungkinan kedua ada kebocoran pipa minyak yang ada di sekitar perairan. Kemungkinan ketiga adalah adanya kebocoran dari fasilitas pengolahan minyak (kilang) Balikpapan.
"Kemungkinan dari pipa memang ditelusuri, ada kemungkinan dari pipa. Tetapi ada kemungkinan juga dari kilang. Bisa saja bocor, kan ada kilang di situ," tutur Djoko.
Namun menurut Djoko, berdasarkan pengambilan sampel, ternyata tiga indikasi tersebut tidak terbukti. Kemudian indikasi tumpahan minyak mengerucut pada perpindahan minyak dari kapal ke kepal, yang dilakukan secara ilegal.
"Kalau dari bukti-bukti ini ternyata tidak, Bareskrim sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kan juga ngambil itu sampel. Dari sampel bukti-bukti enggak ada, pasti kemungkinannya ada ilegal ship to ship saya bilang," paparnya.
Menurut Djoko, beberapa indikasi tersebut telah dilaporkan ke Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. Saat ini dia masih ditunggu perkembangan investigasi.
"Saya laporkan ke Pak Wamen. Saya belum update lagi," ucapnya.
Versi Pertamina
PT Pertamina (Persero) ungkap penyebab tumpahan minyak jenis Marine Fuel Oil (MFO) di perairan laut Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Saat ini tumpahan minyak tersebut telah berhasil ditangani.
Manager Komunikasi dan CSR Regional Kalimantan Yudy Nugraha mengatakan, tumpahan minyak berasal dari pipa Pertamina ukuran 20 inchi ketebalan 12 mm yang diputus oleh pihak tak dikenal.
"Kondisi pipa dalam keadaan putus. Ada faktor eksternal yang menyebabkannya," kata Yudy, di Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Berdasarkan hasil awal laboratorium menurut analisa Flash Point menunjukkan properti terdekat adalah MFO. Hal ini diduga karena fraksi ringan dari minyak mentah telah menguap karena pengaruh angin dan tercampur dengan air laut.
"Jumlah volume kebocoran dan kerugian masih dihitung,"tuturnya.
Menurut Yudi, Pertamina bersama masyarakat telah melakukan penanggulangan tumpahan minyak, yang berlangsung sejak Sabtu (31/3/2018). Saat ini kondisi pantai sudah bersih dari tumpahan minyak.
"Kondisi pantai saat ini sudah bersih. Pertamina dan masyarakat bersama-sama melakukan pembersihan," tandasnya.
Advertisement
Sebabkan Kebakaran
Untuk diketahui, kobaran api cukup besar terlihat di Perairan Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (31/3/2018) siang. Api diduga akibat tumpahan bahan bakar minyak yang belum diketahui sumbernya.
Kepala Seksi Operasional Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas 1 Balikpapan, Octavianto menyatakan, tumpahan BBM terpantau sejak Sabtu pagi di area perairan Teluk Balikpapan dan selanjutnya secara tidak terduga terjadi kebakaran sekitar pukul 11.00 Wita.
"Belum diketahui jumlah korban, karena masih dilakukan pengecekan di lapangan," katanya dikutip dari Antara.
Saat ini, ucap Octavianto, tim gabungan dari KPP Balikpapan, kepolisian, Pertamina, TNI, dan unsur terkait masih memantau di lokasi untuk memastikan penyebab tumpahan minyak, sekaligus mengecek kemungkinan adanya korban jiwa.
Dari foto-foto yang dibagikan KPP Kelas 1 Balikpapan, kobaran api akibat tumpahan minyak itu memunculkan asap hitam yang cukup tebal dan membumbung tinggi ke udara, hingga terlihat dari jarak yang cukup jauh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: