Sukses

Bupati Pemalang: Alquran Itu Sebagai Kenang-Kenangan

Bupati Pemalang H.M. Machroes tak akan menarik ribuan Alquran yang memuat foto dan visi misinya. Kandidat bupati Pemalang ini mengaku Alquran yang dibagikan kepada masyarakat sebagai kenang-kenangan.

Liputan6.com, Pemalang: Bupati Pemalang H.M. Machroes tak akan menarik ribuan Alquran yang memuat foto serta visi dan misinya yang ditentang sejumlah kalangan. Alasannya, Alquran itu sebagai kenang-kenangan dan dibuat bukan dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemalang. "Tak usah dibesar-besarkan. Saya tak mempunyai tujuan apa pun selain kenang-kenangan kepada masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji," kata Machroes, baru-baru ini.

Kendati mengaku hanya sekadar kenang-kenangan, sejumlah kalangan menilai pemuatan foto dalam kitab suci umat Islam itu dilakukan Machroes untuk berkampanye. Sebab, dia juga terdaftar sebagai salah satu calon bupati Pemalang periode mendatang [baca: Alquran Bergambar Bupati Ditemukan di Pemalang].

Atmosfer pilkada yang digelar Juni mendatang memang mulai terasa di sejumlah daerah. Padahal, sampai saat ini jadwal kampanye belum ditetapkan, termasuk untuk daerah Kendal, Jawa Tengah.
Kendati demikian, pasangan Thoha Masrukh Abdillah dan Ismawati, mulai berkampanye. Pasangan yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa ini diarak keliling Kendal dengan 50 becak saat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kendal.

Arak-arakan Thoha dan Ismawati terbilang meriah. Puluhan becak yang melintasi jalan-jalan utama Kendal sempat menyita perhatian warga sekitar. Pada barisan depan tampak baliho plastik bergambar foto Thoha dan Ismawati. Sedangkan di belakang iring-iringan terlihat Thoha duduk berdampingan dalam becak dengan Ismawati. Arak-arakan ini tak memacetkan lalu lintas karena dikawal polisi.

Di tempat terpisah, Panitia Pengawas Pilkada Semarang mulai bertindak tegas. Panwas Pilkada Semarang memanggil calon wali kota Sukawi Sutarip dan Bambang Raya karena diduga mencuri start kampanye. Anggota Panwas Pilkada Semarang juga telah menurunkan spanduk bergambar wakil wali kota Semarang, Siti Chomsiyati, yang dipasang di kawasan perkampungan nelayan Tambaklorok. Menurut anggota Panwas Pilkada Semarang, Zainal Abidin, langkah ini akan terus dilakukan untuk menghindari pelanggaran aturan pilkada.

Demonstrasi juga mewarnai suasana menjelang pilkada di Semarang. Warga Klipang, Kecamatan Tembalang, Semarang, menuntut para kandidat memperhatikan perbaikan jalan jika terpilih. Mereka mengancam tak menggunakan hak pilih alias golongan putih (golput) jika tuntutan tak terpenuhi.

Di Lampung, tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandar Lampung menandatangani kontrak politik dengan para pelajar. Mereka berjanji menganggarkan dana pendidikan 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah jika terpilih. Selain itu, isi kontrak meminta para kandidat mengatasi masalah anak jalanan, pornografi, dan pornoaksi. Dalam perjanjian itu disebutkan, mereka harus mundur jika dalam dua tahun tak mampu memenuhi tuntutan. Sayang, tiga pasang kandidat lain tak hadir dalam acara yang diprakarsai Ikatan Remaja Muhammadiyah Bandar Lampung itu.

Kandidat yang meneken kontrak itu adalah pasangan Eddy Sutrisno-Kherlani (dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan koalisi lima partai), Abdul Hakim-Zainal Iskandar (Partai Keadilan Sejahtera), dan Irfan Nuranda Djafar-Kuswandi (Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan).

Sementara yang tidak datang dalam acara itu adalah pasangan Sjachrazad ZP-Syawal Sugiarto (Partai Golongan Karya), Haryanti Syafrin-Tarwo Kusnarno (PKB), dan Nuril Hakim Yohansyah-Zamzani Yasin (Partai Demokrat). Mereka tak hadir tanpa alasan jelas sehingga dianggap tidak bersedia menunjukkan komitmen terhadap perbaikan pendidikan.(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)