Sukses

Yaya Rukayadi, Peneliti Temulawak Indonesia di Korsel

Penelitian temulawak yang dilakukan Yaya Rukayadi berjalan selama lebih dari enam tahun. Kegiatan Yaya dibantu pakar tumbuhan tropis, Jae Kwan Hwang. Temulawak diteliti karena diyakini memiliki banyak khasiat.

Liputan6.com, Seoul: Temulawak mendapat perhatian khusus oleh sejumlah peneliti. Saat ini tanaman obat daerah tropis khas Indonesia tengah diteliti secara serius di Seoul, Korea Selatan, oleh Yaya Rukayadi. Di sana, peneliti warga Indonesia ini sudah lebih dari enam tahun melakukan riset tersebut. Yaya juga berprofesi sebagai pengajar di Jurusan Bioteknologi, Fakultas Teknik, Universitas Yonsei, Seoul.

Tumbuhan bernama latin Curcuma xanthorrhiza itu diteliti karena diyakini memiliki banyak khasiat. Mulai dari manfaat untuk kosmetik hingga penyembuhan penyakit. Saat ditemui di laboratorium Fakultas Teknik, Universitas Yonsei, baru-baru ini, Yaya tengah melakukan riset dibantu Jae Kwan Hwang, pakar tumbuhan tropis bersama para mahasiswa bimbingannya. Bagi Yaya, Kwan sudah seperti saudara sendiri. Di laboratorium itu banyak ditemukan berbagai ekstrak tanaman Indonesia. Tumbuhan itu antara lain kunyit, kencur, dan laos.

Yaya hijrah ke Korsel sejak 1999 untuk mengajar dan lebih mendalami riset mengenai tanaman tropis berkhasiat. Kedatangan pria berdarah Sunda itu di Negeri Ginseng juga atas ajakan Kwan. Kwan sudah menganggap Yaya sebagai peneliti muda yang gigih dan memahami tanaman obat khas daerah tropis.

Bagi Kwan, kerja sama penelitian di bidang ilmiah saat ini baru dalam tingkat antarperguruan tinggi. Karena itu ke depannya Kwan berharap, kerja sama ini lebih meningkat hingga tingkat antarpemerintah. Sebab, kerja sama ilmiah ini dinilai saling menguntungkan.

Hampir dua pertiga waktunya Yaya habiskan di kampus. Di Fakultas Teknik itulah Yaya mengajar dan membimbing mahasiswanya dari pagi hingga sore. Selebihnya, Yaya mengisi waktunya dengan melakukan penelitian di laboratorium serta kehidupan sosial lainnya. Aktivitas sosial itu antara lain mulai dari mengisi kolom Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di majalah berbahasa Sunda yang secara rutin dikirim. Termasuk menjadi penyiar tamu di Radio KBS siaran bahasa Indonesia di Seoul.

Sementara keluarga besar Yaya yang tinggal di Sumedang, Jawa Barat, tetap setia menerima kabar berita. Sebagai bungsu dari enam bersaudara, Yaya tak pernah menyerah untuk melanjutkan studinya hingga meraih gelar doktor di Institut Pertanian Bogor, Jabar. Keberhasilan yang diraih Yaya tak lepas dari dorongan keluarga dan kerabat serta orang terdekatnya.

Jiwa nasionalisme Yaya juga tak diragukan. Rasa cinta terhadap Tanah Air ini diwujudkan dalam klausul perjanjian hasil risetnya yang diminati kalangan industri di Korea untuk memakai bahan baku dari Indonesia. Yaya berharap, Indonesia yang memiliki beragam khazanah tumbuhan tropis terbesar kedua di dunia setelah kawasan Sungai Amazon, Brasil, sudah seharusnya mendapat manfaat melimpah dari kekayaan alam yang dimilikinya.(AIS/Muhamad Kemal dan Taufik Hidayat)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.