Liputan6.com, Pekanbaru: Memasuki pekan kedua, sebagian besar banjir di sejumlah daerah di Sumatra belum menunjukkan tanda-tanda surut. Sebaliknya banjir justru semakin meluas. Di Riau daratan, banjir telah melanda sembilan kabupaten dan kota. Ketinggian air bervariasi antara satu hingga dua meter. Sejauh ini, pemerintah daerah sudah memberikan bantuan makanan dan tenda-tenda. Namun karena jumlah pengungsi yang semakin banyak, bantuan jadi tidak merata.
Arus pengungsi korban banjir pun masih terus berlangsung. Di Kota Pekanbaru, ratusan warga Meranti Pandan terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi, seperti gudang dan jalan-jalan. Sementara di beberapa kantong penampungan korban banjir, para pengungsi mulai terserang berbagai penyakit. Hal ini disebabkan kurangnya air bersih dan obat-obatan di tempat pengungsian.
Berbeda dengan di Riau, banjir di sejumlah daerah di Jambi mulai menyusut. Di kawasan hulu, seperti Kabupaten Bungo dan Tebo, misalnya. Ruas Jalan Bungo-Batanghari yang sebelumnya terputus sudah bisa dilewati kembali [baca: Banjir Menghentikan Roda Bus Antarkota di Jambi]. Namun demikian, jalur Lintas Timur Sumatra dari Kota Jambi-Muaro Jambi hingga perbatasan dengan Provinsi Riau masih lumpuh. Ribuan rumah di tiga kabupaten, Muaro Jambi, Batanghari, dan Kota Jambi pun masih tergenang banjir dengan ketinggian hingga tiga meter.
Dari Sumatra Barat dilaporkan, arus deras akibat meluapnya air Sungai Batang Anai mengakibatkan satu rumah hanyut dan tiga lainnya terancam ambruk. Para pemilik rumah yang berada di pinggir sungai harus mengungsi karena luapan air masih tinggi. Apalagi, kawasan tersebut berada di perbukitan.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)
Arus pengungsi korban banjir pun masih terus berlangsung. Di Kota Pekanbaru, ratusan warga Meranti Pandan terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi, seperti gudang dan jalan-jalan. Sementara di beberapa kantong penampungan korban banjir, para pengungsi mulai terserang berbagai penyakit. Hal ini disebabkan kurangnya air bersih dan obat-obatan di tempat pengungsian.
Berbeda dengan di Riau, banjir di sejumlah daerah di Jambi mulai menyusut. Di kawasan hulu, seperti Kabupaten Bungo dan Tebo, misalnya. Ruas Jalan Bungo-Batanghari yang sebelumnya terputus sudah bisa dilewati kembali [baca: Banjir Menghentikan Roda Bus Antarkota di Jambi]. Namun demikian, jalur Lintas Timur Sumatra dari Kota Jambi-Muaro Jambi hingga perbatasan dengan Provinsi Riau masih lumpuh. Ribuan rumah di tiga kabupaten, Muaro Jambi, Batanghari, dan Kota Jambi pun masih tergenang banjir dengan ketinggian hingga tiga meter.
Dari Sumatra Barat dilaporkan, arus deras akibat meluapnya air Sungai Batang Anai mengakibatkan satu rumah hanyut dan tiga lainnya terancam ambruk. Para pemilik rumah yang berada di pinggir sungai harus mengungsi karena luapan air masih tinggi. Apalagi, kawasan tersebut berada di perbukitan.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)