Sukses

Hidayat: PKS Berkoalisi untuk Menyelamatkan Pemilu

Keikutsertaan PKS dalam pertemuan antarparpol untuk menyelamatkan kedaulatan rakyat agar tidak dicurangi. Dalam menghadapi pemilihan presiden, Partai Golkar tidak merasa terancam dengan koalisi belasan parpol.

Liputan6.com, Jakarta: Sejumlah tokoh dan pimpinan 19 partai politik bertemu di sebuah hotel untuk menolak hasil Pemilihan Umum legislatif dan meminta pemilu ulang. Sejumlah kalangan memperkirakan, kelompok ini adalah embrio koalisi untuk menghadapi Megawati Sukarnoputri dan calon presiden dari Partai Golkar. Partai Keadilan Sejahtera termasuk yang menghadiri pertemuan tersebut. Presiden PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan, pihaknya mendukung pertemuan untuk menyelamatkan Pemilu 2004. "Kepedulian kami untuk menyelamatkan kedaulatan rakyat agar tidak dicurangi," kata Hidayat saat berdialog dengan reporter SCTV Bayu Sutiono di Jakarta, Sabtu (10/4).

Hidayat menilai, penghitungan suara di berbagai daerah kurang memuaskan. Selain lamban, banyak laporan mengenai kecurangan-kecurangan penghitungan. "Koalisi [partai] ini untuk mengkritisi hasil pemilu," tegas Hidayat. Pertemuan antarparpol juga penting untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa kebersamaan harus selalu diutamakan [baca: Pertemuan Nikko Dianggap Mengusung "Asal Bukan Mega"]. Selain itu, koalisi adalah wajar karena pemilu kali ini tak akan menghasilkan pemenang mayoritas tunggal.

Hidayat menolak anggapan sejumlah pihak bahwa keikutsertaan PKS dalam pertemuan itu untuk mendukung seorang capres. Dia menyatakan, keikutsertaan PKS untuk memperjuangkan reformasi. "PKS berkomitmen untuk menghadirkan reformasi yang sebenarnya dan karenanya perlu dimenangkan," ujar Hidayat.

Seperti diketahui, tak ada wakil dari Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam pertemuan belasan pimpinan parpol di Hotel Nikko, Jakarta Pusat, Kamis silam. Kedua partai tersebut memang tak diundang. Dari situlah muncul dugaan, pertemuan tersebut untuk menjegal capres dari PDIP dan Golkar. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar Mahadi Sinambela menyatakan, hal itu sah-sah saja. "Saya kira itu hak asasi mereka untuk bergabung," kata Mahadi. Dia juga menyatakan Partai Beringin tidak terancam jika belasan parpol membentuk koalisi.

Mengenai kehadiran capres Konvensi Golkar Wiranto dalam pertemuan itu, Mahadi menyatakan, bekas Panglima ABRI itu tidak mewakili partai. Mahadi menilai, Wiranto hanya mencari dukungan untuk meraih kursi presiden. "Kalau Wiranto dekat dengan koalisi mungkin dia tak yakin [menang konvensi] di tubuh Golkar. Kalau dia yakin kan nggak perlu ketemu mereka di sana," ucap Mahadi.(ZAQ)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini