Sukses

Lagi, Foto Penganiayaan Tahanan Irak Dipublikasikan

Foto-foto terbaru penganiayaan yang dilakukan tentara Amerika Serikat terhadap tahanan Irak di Penjara Abu Ghraib dipublikasikan harian Washington Post. Pelaku penganiaya dan pelecehan adalah seorang tentara perempuan.

Liputan6.com, Washington D.C.: Belum hilang keterkejutan dunia dengan skandal penganiayaan tahanan Irak oleh pasukan koalisi, harian berpengaruh Washington Post, Kamis (6/5), kembali mempublikasikan foto-foto pelecehan terhadap tahanan Irak. Lokasi penganiayaan ini dilaporkan sama dengan lokasi sebelumnya yaitu penjara terbesar Irak, Abu Ghraib, di pinggiran barat Baghdad [baca: AS Membantah Penyiksaan Sistematis Terhadap Tawanan Irak].

Haidar Sabbar Abid, warga Irak yang kini bebas, mengaku sebagai salah satu dari tujuh tahanan Irak dalam foto-foto itu. Abid, warga Syiah dari Nasiriyah, selatan Irak adalah tentara yang bertugas semasa pemerintahan Presiden Saddam Hussein. Ia ditangkap pada Juli tahun silam kemudian ditahan selama tiga bulan di Kamp Bucca di selatan Irak. Dan, selanjutnya dipindahkan ke penjara Abu Ghraib hingga pelecehan itu terjadi.

Pada awalnya Abid diperlakukan dengan relatif baik. Tetapi sejak terjadi perkelahian antartahanan ia dan sejumlah tahanan lain dipindahkan ke tempat terpencil di penjara yang sama. Di lokasi baru tersebut kemudian mereka disiksa dan dipermalukan dengan ditelanjangi sambil difoto. Abid dibebaskan dari penjara 15 April silam. Kini ia ingin meninggalkan Irak karena tidak tahan menanggung rasa malu akibat penganiayaan itu.

Skandal penganiayaan tahanan Irak dibahas sampai ke Majelis Tinggi Parlemen Amerika Serikat. Kubu oposisi menyatakan, Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld harus mengundurkan diri. Kubu Demokrat melontarkan berbagai kecaman sehubungan dengan kabar penganiayaan tahanan Irak oleh tentara AS. Kecaman-kecaman itu diarahkan kepada Menhan Rumsfeld yang dipandang sebagai tokoh utama yang mengarahkan AS untuk memerangi Irak serta menciptakan kebijakan pendudukan pascaperang.

Para senator Partai Demokrat selaku oposisi pemerintah menuding Rumsfeld lamban menyampaikan informasi kepada Dewan Legislatif tentang perlakuan kasar militer AS terhadap tahanan Irak. Dalam sebuah pertemuan tertutup Presiden George Walker Bush juga dikabarkan mencela Rumsfeld karena ia baru mengetahui skandal itu dari laporan media massa dan bukan dari laporan Rumsfeld. Kabarnya pemerintah AS kehilangan muka akibat skandal tersebut.

Foto-foto penganiayaan tahanan Irak memang telah memicu berbagai kecaman terhadap militer AS. Salah seorang prajurit yang dalam foto terlihat sedang menganiaya tahanan Irak adalah Lynndie England, 21 tahun, seorang tentara perempuan. Gadis ini tumbuh di tengah lingkungan miskin di sebuah kota kecil negara bagian West Virginia.

Prajurit lain yang terlihat dalam foto-foto skandal itu adalah Joseph Darby. Kini, Lynndie, Darby, dan sejumlah prajurit lain meringkuk dalam tahanan militer di AS. Namun, keluarga dan kerabat para prajurit yang ditahan menganggap foto-foto tersebut hasil rekayasa.(YYT/Mlg)