Sukses

Korban Bentrokan di Maluku Tengah Masih Dirawat

Para korban bentrokan antara Desa Hitu Meseng dan Hitu Lama, Maluku Tengah, masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Sejauh ini belum ada satu pun orang yang ditahan maupun diperiksa, terkait peristiwa itu.

Liputan6.com, Maluku Tengah: Sebelas korban bentrokan antara Desa Hitu Meseng dan Desa Hitu Lama, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, hingga Kamis (16/12), masih dirawat di beberapa rumah sakit. Para pasien adalah korban yang terkena serpihan bom molotov. Korban cedera, di antaranya Hasan Pelu, Thamrin Pelu, Tete Uen, Din Pelu, Muhammadin Nasela, Ahmad Pelu, Dulhaji Nunlehu, Wahid Pelu, Abdullah Slamet, Nasym Waelisa, dan Hasan Waulat.

Keributan antarkampung tersebut dipicu oleh perkelahian dua pemuda usai mengkonsumsi minuman keras. Bentrokan kemudian melebar menjadi perkelahian massal yang melibatkan warga Desa Hitu Mesing dan Hitu Lama [baca: Perkelahian Massal Kembali Terjadi di Maluku Tengah].

Insiden ini mengkibatkan enam rumah yang berada di daerah perbatasan rusak, satu di antaranya dibakar. Sementara 11 orang lain terluka terkena benda tajam dan serpihan bom, empat di antaranya masih dirawat di Rumah Sakit Tulehu dan RS Al-Fatah, Ambon, Maluku.

Dua peleton Brigade Mobil diterjunkan untuk mengantisipasi terjadinya insiden lanjutan. Namun, belum ada satupun orang yang ditahan maupun diperiksa terkait peristiwa itu. Hingga malam ini, suasana di kedua kampung sudah dapat dikendalikan aparat keamanan.

Masih mengenai bentrokan. Belum lama ini, pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tahu di Tegal, Jawa Tengah, berbuntut panjang. Sejak Kamis pagi, dua kubu yang pro dan kontra pembuatan IPAL saling berhadapan. Kelompok pertama dari Desa Adiwerna, sedangkan kubu kedua asal Desa Kalimati.

Perseteruan mereka dipicu pembuatan IPAL tahu dari Dukuh Pesalakan yang melintasi Dukuh Mranggen. Warga Mranggen dan Kalimati menentang pembuatan IPAL tersebut dengan alasan mencemari lingkungan. Rencana pembuatan IPAL akhirnya tak bisa terlaksana. Warga Dukuh Pesalakan yang kecewa karena saluran limbahnya selalu urung dibuat kemudian mendatangi warga Dukuh Mranggen dan Desa Kalimati.

Bentrokan pun tak dapat dihindari. Untuk menghalau massa yang terus brutal, jajaran kepolisian setempat terpaksa melepaskan tembakan peringatan. Polisi juga menahan sejumlah warga karena diduga sebagai penyulut keributan.(AIS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini