Liputan6.com, Melbourne - Sebuah produk makanan anjing yang populer di Australia telah menarik kembali dari peredaran beberapa produknya setelah sejumlah anjing menderita penyakit megaosofagus.
Dikutip dari laman Australiaplus, Selasa (27/3/2018), penyakit langka yang tidak dapat disembuhkan itu dapat menyebabkan osefagus -- kerongkongan anjing membesar secara tidak normal dan dapat mencegah mereka menelan atau menyerap makanan.
Mars Petcare Australia mengatakan, makanan kering Advance Dermocare dalam kemasan tiga kilogram, delapan kilogram dan 15 kilogram telah ditarik kembali dari peredaran.
Advertisement
Baca Juga
"Kami telah menjalankan ratusan uji coba pada produk Advance Dermocare dan tidak ada tautan yang ditemukan antara kondisi (megaosefagus) dan produk kami," kata pernyataan di situs merek tersebut.
"Apapun itu, kami secara sukarela menarik kembaliperedaran produk-produk ini sebagai tindakan pencegahan sementara. Kami berusaha mencari dasar dari masalah ini sesegera mungkin," tambahnya.
Pemilik anjing yang telah membeli salah satu dari produk yang terdampak ini didesak untuk mengembalikannya ke tempat pembelian untuk mendapatkan uang pengganti penuh.
Pengumuman ini muncul setelah seekor anjing milik kepolisian Victoria terpaksa di-euthanasia setelah mengidap megaesofagus, dan delapan anjing lainnya jatuh sakit.
Di negara bagian Australia Selatan, Departemen Layanan Pemasyarakatan mengatakan, satu dari dua anjing mereka yang didiagnosis dengan penyakit itu terpaksa disuntik mati bulan ini.
"Departemen Layanan Pemasyarakatan telah memberi tahu produsen makanan itu, dan telah mengirim sampel makanan untuk diuji dan sedang menunggu hasilnya," kata juru bicara di departemen itu.
Upaya Identifikasi Penyebab
Departemen tersebut masih menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab kematian, tetapi tidak akan berkomentar apakah merek yang diberikan kepada anjing adalah Advance Dermocare.
Seorang juru bicara Polisi SA mengatakan "tidak ada masalah" dengan anjing-anjing mereka.
Polisi Victoria menolak berkomentar lebih lanjut mengenai masalah ini ketika dimintai keterangan pada hari Minggu, 25 Maret 2018.
Pemilik hewan peliharaan yang bersangkutan harus menghubungi dokter hewan.
Advertisement