Sukses

Dampak Memakai BBM dengan RON Lebih Tinggi

Beberapa pemilik kendaraan kerap menggunakan BBM yang memiliki nilai RON lebih tinggi dibanding spesifikasi pabrikan.

Liputan6.com, Jakarta - Selain mencampur jenis bahan bakar yang berbeda, beberapa pemilik kendaraan kerap menggunakan BBM yang memiliki nilai RON lebih tinggi dibanding spesifikasi pabrikan.

Indra Pratama, Commercial Fuel Marketing PT Pertamina, mengungkapkan, meski dianggap memiliki kualitas terbaik, menggunakan BBM dengan RON tinggi tentunya akan mengakibatkan efek negatif. 

"Efeknya apa? Pertama energi yang dihasilkan tidak optimal. Jadi satu liter tidak terbakar sempurna, ada yang tersisa artinya jarak tempuh yang dihasilkan juga akan berkurang secara otomatis. Karena energi yang terbakar tidak sempurna dan tidak habis," ungkapnya.

Efek kedua timbulnya flek. Kata Indra, flek yang dikenal dibahas bengkel yaitu ngelitik.

"Itu akan menjadi dampak paling terasa ketika kita mengisi Pertamax Turbo pada Honda Beat itu akan signifikan. Pakai satu minggu pasti terasa akibatnya. Boros sekali," ucapnya.

Selain itu, efek lain dari BBM dengan RON yang lebih tinggi akan terasa tenaga berkurang. "Karena energi yang dihasilkan harus lebih besar dari yang terbakar ada sisi overheat, karena terbakar lebih dari yang dibutuhkan mesin. Mesin tidak butuh energi sebesar itu," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Mencampur Jenis BBM yang Berbeda, Bolehkah?

Tak dapat dimungkiri banyak pemilik sepeda motor maupun mobil kerap mencampur BBM untuk asupan tunggangannya. Seperti halnya mengombinasikan Premium, Pertamax, hingga Pertamax Turbo atau Racing.

Namun, jika Anda melakukan hal itu dengan berbagai alasan, ternyata hal itu tidak disarankan. Hal ini disampaikan langsung Commercial Fuel Marketing PT Pertamina, Indra Pratama.

Kata dia, untuk melakukan mix and match bahan bakar bukan persoalan boleh atau tidak, melainkan hasil performa yang akan didapat.

Sebaliknya, mencampurkan Premium-Pertamax sampai dengan Pertamax Turbo itu sangat bisa karena sama-sama golongan bensin yang memiliki zat sama.

"Tapi, apakah itu recommended? Jelas tidak, karena masing-masing segmen punya keunggulan, karena karakteristik sulfurnya beda dan muatannya beda," jelas Indra saat ditemui di acara Obrolan Ringan Otomotif, Mitos & Fakta Seputar BBM dan Pelumas, di Bogor, Jawa Barat, Senin (26/3/2018).

Lebih lanjut, Indra menyatakan, jika awalnya konsumen mengisi Premium, kemudian dicampur dengan Pertamax Turbo, maka hal itu tidak akan memperbaiki secara performa dan value for money. Sebaliknya itu sama saja menurunkan kualitas bahan bakar.

"Untuk penggunaan BBM yang tepat, ketika kita memilih BBM berdasarkan rasio kompresi kendaraan kita, ketika kita memilih BBM yang lebih tinggi rasio dari kendaraan yang kita miliki dia jadi tidak akan terbakar sempurna, otomatis ada sisa residu," pungkasnya.