Sukses

7,2 Juta Orang Indonesia Statusnya Pengangguran

Jumlah pengangguran di Indonesia berdasarkan data terbaru BPS periode Agustus 2012 mencapai 7,2 juta orang. Lulusan SMA dan SMK paling banyak menyumbang angka pengangguran.

Liputan6.com, Jakarta: Jumlah pengangguran di Indonesia berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) periode Agustus 2012 mencapai 7,2 juta orang. Lulusan SMA dan SMK paling banyak menyumbang angka pengangguran.

Angka pengangguran ini merupakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berdasarkan level pendidikannya. Jika diprosentasikan angka pengangguran periode Agustus 2012 sebesar 6,14% yang turun dibanding periode Februari 2012 sebesae 6,32%.
 
"Dari level pendidikannya, tingkat Pengangguran Terbuka periode Agustus 2012 masih ditempati posisi tertinggi oleh mereka yang lulusan SMK dan SMA," kata Kepala BPS Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Senin (5/11).

Angka pengangguran tertinggi berdasarkan level kelulusan pendidikan adalah:
1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 9,87%
2. Sekolah Menengah Atas (SMA) 9,6%
3. Sekolah Menengah Pertama 7,76%
4. Diploma I/II/III  6,21%
5. Universitas 5,91%
6. SD ke bawah 3,64%.

Jumlah Angkatan Kerja

Jumlah angkata kerja di Indonesia pada Agustus 2012 mencapai 118 juta orang. Jumlah angkatan kerja ini menurun 2,4 juta orang dibandingkan angkatan kerja periode Februari 2012 sebesar 120,4 juta orang.

Pekerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah tetap mendominasi yaitu sebesar 53,9 juta orang (48,63persen). Sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan diploma sekitar 3,0 juta orang (2,68 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan universitas hanya sebesar 7,0 juta orang (6,30persen).

Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2012, sebesar 76,5 juta orang (69,04 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu. Sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 6,6 juta orang (5,98 persen).

Selama setahun terakhir (Agustus 2011―Agustus 2012), jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan terutama di Sektor Industrisekitar830 ribu orang (5,71 persen), serta Sektor Jasa Kemasyarakatan sebesar 450 ribu orang (2,70 persen).

Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian sebesar 450 ribu orang (1,14 persen), Sektor Perdagangan sebesar 250 ribu orang (1,07 persen), dan Sektor Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasisebesar 80 ribu orang (1,57 persen). (IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini