Sukses

Misteri Hilangnya Sopir Taksi Online Palembang Selama 40 Hari

Tri Widiyanto, sopir taksi online di Palembang menghilang setelah mendapatkan orderan dari penumpangnya.

Liputan6.com, Palembang - Keberadaan Tri Widiyantoro (43), sopir taksi online Palembang yang sudah menghilang selama 40 hari masih menjadi misteri.

Warga Jalan Talang Ratu, Kecamatan Kemuning Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) ini dikabarkan menghilang, setelah membawa kendaraannya pada Kamis, 15 Februari 2018 pagi, untuk mencari penumpang.

Laporan kehilangan pun sudah masuk ke SPKT Polresta Palembang dan SPK Polda Sumsel, tetapi hingga kini belum menemukan titik terang.

Ratusan sopir taksi online di Palembang akhirnya melakukan aksi demo kedua kalinya untuk mempertanyakan bagaimana hasil penyelidikan kepolisian Sumsel terhadap kasus ini.

Aksi demo digelar pada hari Kamis, 22 Maret 2018 siang, di depan Mapolda Sumsel. Beberapa sopir taksi online membawa spanduk bertuliskan 'Tuntutan Driver Online Sumsel'.

Spanduk tersebut berisi permintaan kepada Kapolda Sumsel, untuk menjelaskan perkembangan hilangnya Tri Widiyantoro yang sudah lebih dari satu bulan.

Prabu, Tim Satuan Tugas (Satgas) Driver Online Palembang mengatakan, aksi demo kedua kali ini dilakukan karena demo pertama pada hari Jumat, 9 Maret 2018 tidak mendapat tanggapan dari anggota kepolisian.

"Kami menuntut tindakan Polda Sumsel untuk menyelesaikan kasus kekerasan sopir taksi online yang sering terjadi. Terutama kasus hilangnya Tri Widiyantoro yang sampai sekarang belum ketemu," ujarnya kepada Liputan6.com.

 

2 dari 4 halaman

Telusuri Sinyal Ponsel

"Kami bukan bicara salah benarnya polisi, tapi serius tidaknya pihak kepolisian menangani kasus ini," katanya.

Polisi juga sudah membantu mencari Tri Widiyantoro selama satu bulan terakhir, baik menggunakan metode teknologi maupun secara manual. Dari hasil penelusuran jejak terakhir, sinyal selular ponsel Tri Widiyantoro berada di Jembatan 3 Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Para sopir taksi online juga mencari hingga ke kawasan Sungsang, Kabupaten Banyuasin Sumsel, tetapi belum mendapatkan informasi apa pun.

"Kita dengar juga polisi sudah menemukan telepon genggam Tri Widiyantoro. Tapi belum tahu, apakah telepon genggam yang sudah dijualnya, atau yang digunakan saat dia menghilang. Itu yang mau kami tanyakan juga," ujarnya.

Meski Tri Widiyantoro tidak tergabung dalam komunitas sopir taksi online, tetapi sopir taksi online lainnya juga ikut turun tangan menemukannya.

 

3 dari 4 halaman

Kecemasan Sopir Taksi Online

Di mata para sahabatnya sesama sopir taksi online, Tri Widiyantoro merupakan sosok yang ramah dan baik.

"Dia baru gabung jadi sopir taksi online sekitar lima bulan lalu. Kami juga sempat menanyakan ke keluarganya, tidak ada masalah apa pun. Mereka juga masih mencari," ungkapnya.

Deden (30), sopir taksi online lainnya merasakan adanya kecemasan menjalani profesi ini karena kasus kekerasan yang dialami sopir taksi online, baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat kerap terjadi.

Beberapa kasus yang pernah dialami seperti pembegalan sepeda motor ojek online hingga perusakan taksi online oleh oknum tak dikenal.

"Ada kejadian ban mobil sopir online dipecahkan oleh oknum tertentu, karena dia dianggap merebut penumpang oknum tersebut. Ada juga yang sampai dianiaya dan dilukai di beberapa bagian tubuh saat bekerja," dia mengungkapkan.

 

4 dari 4 halaman

Jaminan Keselamatan Kerja

Ketakutan semakin menjadi ketika banyak kasus kekerasan pengemudi transportasi online sudah terjadi pada jam sibuk. Bahkan, tindak kriminal oleh oknum tertentu terjadi di tempat keramaian saat siang hari.

"Dengan lambatnya pengungkapan kasus ini, ada ketakutan sendiri dari kami. Karena semua lokasi bisa saja jadi tempat berbahaya, jika tidak ada jaminan keselamatan," katanya.

Para pengemudi transportasi online juga akan meminta aplikator untuk memperhatikan keselamatan mereka.

Dari informasi yang diperoleh, Tri Widiyantoro mendapatkan orderan dari penumpang di Jalan Way Hitam Palembang menuju ke arah Kenten Laut, perbatasan antara Palembang-Banyuasin Sumsel.

Tri Widiyantoro membawa kendaraan bermerk Daihatsu Xenia berwarna abu. Kendaraan tersebut baru dibeli korban dengan sistem kredit selama lima bulan terakhir. Bapak tiga anak ini juga menggeluti bisnis penjualan deterjen pakaian di rumahnya.

 

Simak video pilihan berikut ini: