Sukses

Palapa Ring Barat Dipastikan Rampung Februari 2018

Ditargetkan rampung pada 2019, Menkominfo optimistis pembangunan Palapa Ring Barat dipastikan rampung pada Februari 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Palapa Ring Barat dipastikan rampung pada Februari 2018. Setelah itu, jika tak ada aral melintang, sudah bisa beroperasi.

“Palapa Ring Barat awal tahun depan, Februari 2018 seharusnya sudah selesai konstruksinya. Setelah itu seharusnya bisa beroperasi,” kata Rudiantara saat ditemui di Jakarta, Senin (11/12/2017) sore.

Proyek Palapa Ring Paket Barat memiliki beberapa milestone (tahapan) dalam pelaksanaannya, mulai dari proses akuisisi lahan, pekerjaan civil, mechanical dan electrical Network Operatoon Center (NOC) dan Beach Man Hole (BMH), penggelaran kabel serat optik darat, penggelaran kabel serat optik laut, instalasi perangkat aktof serta Network Management System.

Keseluruhan proyek Palapa Ring ditargetkan rampung pada 2019, meski secara kontrak diharapkan sudah selesai pada akhir 2018.

Pemerintah melalui proyek ini akan membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah non-commercial demi pemerataan akses pita lebar (broadband) di Indonesia. Broadband adalah sebuah istilah dalam internet untuk menggambarkan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi.

“Ini jadi jalan bagi pemerintah untuk memberikan akses kepada daerah-daerah yang terhalang finansial. Pemerintah harus melayani seluruh wilayah Indonesia, tidak peduli daerah itu menguntungkan atau tidak,” jelas Rudiantara.

Palapa Ring adalah proyek pembangunan serat optik nasional yang menjangkau berbagai daerah terpencil dan terbagi menjadi tiga wilayah yaitu barat, tengah, dan timur.

Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional, yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

2 dari 2 halaman

Proyek KPBU

Proyek Palapa Ring merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi, dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP). Skema ini diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana availability payment berasal dari dana kontribusi Universal Service Obligation (USO).

Proyek Palapa Ring melayani 57 kabupaten/kota di Indonesia, terbagi menjadi: Paket Barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km.

Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km.

Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, sampai dengan pedalaman Papua, dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini