Sukses

Gempa Mengguncang NAD

Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter berpusat di 66 kilometer Selatan Meulaboh, Aceh Barat. Getaran gempa terasa sampai Sumatra Utara dan Sumatra Barat serta Singapura. Belum dilaporkan ada korban jiwa.

Liputan6.com, Lhokseumawe: Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang Nanggroe Aceh Darussalam, Ahad (26/12) sekitar pukul 07.59 WIB. Pusat gempa terletak di kawasan 3,61 lintang Utara dan 96,28 Bujur Timur atau sekitar 66 kilometer Selatan Kota Meulaboh, Aceh Barat, dengan kedalaman mencapai 25 kilometer. Getarannya diinformasikan terasa sampai ke Sumatra Utara bagian Utara dan Padang, Sumatra Barat serta Singapura. Hingga kini, belum diketahui ada korban jiwa atau cedera akibat bencana itu.

Reporter SCTV Muhammadan di Lhokseumawe melaporkan, gempa bumi mengakibatkan rumah di pesisir laut hanyut tersapu gelombang pasang. Warga setempat mulai mengungsi karena khawatir terjadi gempa susulan. Sementara pejabat Hubungan Masyarakat PT Arun NAD Irwanda ketika dihubungi SCTV dari Jakarta, mengungkapkan, goncangan gempa terasa cukup dahsyat. "Lampu hias di depan saya bergoyang keras akibat goncangan," kata Irwanda. Karena panik, Irwanda dan warga di Perumahan PT Arun berhamburan ke luar rumah.

Muhidin, seorang warga Lhokseumawe melalui telewicara siang ini mengungkapkan, gempa susulan terjadi lagi pukul 09.30 WIB dan mengakibatkan gelombang laut tinggi. "Hampir setinggi pohon kelapa," kata Muhidin. Rumah yang terletak di daerah pesisir laut hanyut diterjang ombak.

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Aceh juga melaporkan bahwa gelombang Tsunami memang menerjang Pantai Utara Aceh, Sigli, Banda Aceh, dan Lhokseumawe. Sementara di Sabang, air laut pasang sampai lima meter.

Muhidin menerangkan, sebagian besar penduduk berkumpul di Rumah Sakit Cut Meutia. Suasana kacau balau. "Banyak warga panik karena terpisah dari anggota keluarganya," jelas Muhidin. Tenda untuk menampung pengungsi belum tampak didirikan. Pusat pertokoan dan pasar tutup. Sementara arus lalu lintas antara Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireun terganggu karena air laut menggenangi ruas jalan di Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu.

Sejumlah rumah di kawasan di Meulaboh seperti Jalan Bogor, Jalan Sutomo, dan bangunan Sogo Sun Plaza retak-retak. Warga setempat berkumpul di jalan. Begitu juga penghuni Hotel Angkasa dan Hotel Tiara yang berlarian ke luar gedung saat gempa terjadi. BMG Aceh melaporkan, air telah memasuki Bandar Udara Cut Nyak Dien Meulaboh. Arus lalu lintas dari Aceh ke Sabang lumpuh. Listrik mati dan komunikasi juga terputus.

Kepanikan juga melanda penduduk Kota Medan, Sumut, yang baru saja hendak memulai aktivitas pagi. Karyawan sebuah pusat pertokoan ternama langsung berlari ke luar dan berkumpul di halaman parkir atau jalan raya. Kaca beberapa gedung retak-retak. Tamu sejumlah hotel di sana berhamburan meninggalkan gedung.

Kepala Kelompok Pengawasan dan Analisa BMG Wilayah I Medan, Hendra Suwarta menjelaskan, gempa berlangsung sampai lima menit. Hendra mengaku sempat berkomunikasi dengan petugas BMG Aceh yang melaporkan banyaknya tiang listrik, jembatan, dan rumah penduduk yang rusak berat. Kekuatan gempa, lanjut Hendra, belum dapat dipastikan karena setelah kejadian, kontak langsung terputus. Menurut dia, Sumatra Utara bagian Utara terkena dampak gempa karena wilayah itu merupakan jalur pertemuan lempeng Indo-Asia.

Gempa bumi terakhir di NAD melanda Kabupaten Simeulue akhir November 2002. Kala itu, gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 skala Richter di Simeulue mengakibatkan 672 rumah dan bangunan umum, seperti sekolah dan rumah ibadah, rusak berat. Di samping itu, sejumlah ruas jalan di beberapa wilayah anjlok. Puluhan jembatan penghubung juga terputus [baca: Kerugian Gempa Aceh Mencapai Rp 57 Miliar].

Wakil Presiden Jusuf Kalla langsung merespons kejadian di NAD. Ketika ditemui di Jakarta, Kalla mengaku telah menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum serta Menteri Komunikasi dan Informasi berangkat ke Aceh, hari ini. "Saya mungkin Senin atau Selasa ke Aceh," kata Kalla. Pemerintah juga tengah menyiapkan bantuan makanan dan obat-obatan.

Sementara Wakil Gubernur NAD Azwar Abubakar yang juga tengah berada di Jakarta mengaku, belum mendapat informasi lengkap tentang gempa tersebut karena saluran komunikasi putus. "Saya baru tahu tadi pagi dari berita," kata Azwar. Namun, Azwar mengaku sempat meminta jajarannya di Aceh untuk menyiapkan petugas untuk membantu para korban bencana.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini