Korban Kapal Tenggelam Diambil Pihak Keluarga

Jenazah Dul, korban tewas kecelakaan kapal nelayan di Bali, diambil keluarganya untuk dibawa ke Bondowoso, Jawa Timur buat dimakamkan. Sebelumnya, mayat Alim dan Mar telah lebih dulu dibawa ke Bondowoso.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Mei 2005, 20:06 WIB
Liputan6.com, Denpasar: Perempuan separuh baya itu sesekali mengusap air mata. Tatapan matanya tampak nanar. Hampa. Dia seperti tak mempercayai penglihatannya sendiri. Suami yang amat dicintainya kini sudah terbujur kaku. Tergeletak tak bernyawa di kamar mayat Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Bali. "Saya tak percaya," kata Yanti di antara isak tangis, Rabu (11/5) petang.

Waktu seperti amat singkat bagi Yanti. Baru 10 hari silam, Dul, suaminya pergi berlayar untuk mencari ikan. Tapi, nahas. Begitu hendak kembali, kapal nelayan Sekar Anyar milik Haji Sadiri yang ditumpangi Dul tenggelam disapu ombak di perairan Pantai Kedonganan, Kuta, Denpasar, Bali, kemarin malam [baca: Kapal Nelayan Tenggelam, Tiga Tewas].

Tapi Dul bukan satu-satunya korban dalam kecelakaan itu. Lima teman laki-laki berusia 55 tahun asal Bondowoso, Jawa Timur, itu juga mengalami nasib serupa. Mereka masing-masing Alim, Manshi, Toyan dan Mar. Sementara seorang korban lain yang bernama Yanti belum ditemukan.

Jenazah Alim dan Mar, pagi tadi, sudah dipulangkan ke rumah duka masing-masing di Bondowoso. Mayat Dul sendiri baru dibawa ke kampung halamannya, sore tadi. Sementara jenazah Manshi dan Toyan masih terbaring di RS Sanglah.

Sampai petang tadi, tim penyelamat masih mencari jenazah Yanti. Mereka menyisir daerah sekitar tempat tenggelamnya kapal Sekar Anyar. Namun sampai berita ini disusun, jasad Yanti belum juga ditemukan.(ICH/Aries Wicaksono dan Putu Setiawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya