Liputan6.com, Washington D.C: Teknik akupuntur dikenal sebagai pengobatan alternatif asal Cina yang telah berumur ribuan tahun. Di Amerika Serikat, metode itu dikembangkan sebagai bagian dari terapi kedokteran modern, khususnya untuk menghilangkan rasa sakit.
Darrel Ortiz, misalnya, rasa sakit yang dialami pria usia 51 tahun ini membuatnya tak mungkin lagi bepergian. Melangkahkan kaki saja ia harus menahan rasa sakit yang luar biasa. Berbagai obat-obatan telah ia konsumsi untuk mengurangi rasa sakit itu namun tak juga berhasil. Ia kemudian memutuskan untuk beralih ke akupuntur dan hasilnya di luar perkiraan.
Berdasarkan survei Universitas Stanford dan Televisi ABC yang dilakukan bulan ini, lima persen orang dewasa menggunakan akupuntur untuk mengurangi rasa sakit. Akupuntur belakangan di AS menjadi metode pelengkap bagi beberapa terapi yang telah dijalani. Terbukti, akupuntur dapat mengurangi rasa sakit kronis serta dapat membuat para pasien mengurangi konsumsi obat-obatan kimia.(YYT/Ijx)
Darrel Ortiz, misalnya, rasa sakit yang dialami pria usia 51 tahun ini membuatnya tak mungkin lagi bepergian. Melangkahkan kaki saja ia harus menahan rasa sakit yang luar biasa. Berbagai obat-obatan telah ia konsumsi untuk mengurangi rasa sakit itu namun tak juga berhasil. Ia kemudian memutuskan untuk beralih ke akupuntur dan hasilnya di luar perkiraan.
Berdasarkan survei Universitas Stanford dan Televisi ABC yang dilakukan bulan ini, lima persen orang dewasa menggunakan akupuntur untuk mengurangi rasa sakit. Akupuntur belakangan di AS menjadi metode pelengkap bagi beberapa terapi yang telah dijalani. Terbukti, akupuntur dapat mengurangi rasa sakit kronis serta dapat membuat para pasien mengurangi konsumsi obat-obatan kimia.(YYT/Ijx)