Flu Burung Menjangkiti Unggas Liar Cina

Pemerintah Cina melaporkan data terbaru, jumlah unggas liar yang mati karena virus flu burung ternyata lima kali lipat dari data semula yang hanya 178 ekor. Beijing mengakui terlambat mengeluarkan data terbaru.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Mei 2005, 06:33 WIB
Liputan6.com, Beijing: Unggas liar yang mati akibat jenis flu burung paling mematikan (virus influenza tipe A subtipe H5N1) di Cina lima kali lebih banyak dari data semula 178 unggas. Pemerintah Cina, baru-baru ini, mengaku terlambat meralat data karena perlu waktu untuk pengujian dan konfirmasi ulang.

Biro Urusan Satwa Kementerian Pertanian Cina telah menutup Cagar Alam Qinghai. Di cagar ini lebih dari 1.000 unggas liar mati. Kementerian Pertanian Cina juga telah mendatangkan tiga juta dosis vaksin flu burung ke Cagar Alam Qinghai [baca: Cina Membantah Kasus Flu Burung Menewaskan Warganya ].

Para ahli peternakan Cina menyatakan, H5N1 dari unggas liar berpeluang menularkan virus yang sama pada unggas domestik. Ini karena kedua jenis unggas itu menggunakan sumber air dan makanan yang sama.

Virus flu burung pertama kali ditemukan di peternakan unggas Hongkong dan Cina delapan tahun silam. Dalam perkembangannya, virus itu menular ke manusia dan menewaskan setidaknya 37 orang di Vietnam, 12 di Thailand dan empat orang di Kamboja.(YYT/Uri)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya