NTT Masih Berstatus KLB Busung Lapar

Penderita busung lapar terbanyak berada di Kabupaten Timortengah Utara, NTT, dengan jumlah mencapai 22 balita. Kedua terbanyak di Kabupaten Timortengah Selatan dengan jumlah sembilan bocah.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Jun 2005, 10:07 WIB
Liputan6.com, Kupang: Mengingat masih besarnya jumlah penderita gizi buruk dan busung lapar, Dinas Kesehatan Provinsi Nusatenggara Timur belum mencabut status kejadian luar biasa (KLB) yang ditetapkan sejak 31 Mei silam. Saat ini jumlah anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang kekurangan gizi mencapai 43 ribu jiwa, 54 di antaranya positif mengalami busung lapar atau marasmus. Hingga Ahad (5/6) upaya penanganan penyakit marasmus terus dilakukan.

Berdasarkan data Dinkes setempat per 5 Juni 2005, penderita busung lapar terbanyak berada di Kabupaten Timortengah Utara dengan jumlah mencapai 22 balita. Kedua terbanyak di Kabupaten Timortengah Selatan dengan jumlah sembilan balita.

Untuk menangani masalah itu, Pemerintah Provinsi NTT mengalokasikan anggaran hingga Rp 11 miliar yang diambil dari Pos Penanggulangan Rawan Pangan [baca: Pemprov NTT Menyiapkan Dana untuk Busung Lapar]. Sedangan Pemerintah Kabupaten Timortengah Selatan mengalokasikan dana sebanyak Rp 2 miliar. Rencananya, dana itu digunakan untuk membeli susu dan makanan bergizi bagi para balita.(DEN/Didimus Payong Dore)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya