Liputan6.com, Kupang: Dua bayi di bawah usia lima tahun meninggal dunia setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Prof Dr W.Z. Johannes Kupang, Nusatenggara Timur, baru-baru ini, karena menderita gizi buruk. Mereka adalah Deby Henuk, warga Desa Oebelo, Kupang, dan Andry, 11 bulan. Keduanya adalah dua dari enam balita yang dirawat di RSUD Johannes. Seorang balita masih menjalani perawatan, sedangkan tiga lainnya sudah diizinkan pulang karena berangsur membaik.
Direktur RSUD Johannes Hein Mooy mengakui, selain gizi buruk dan busung lapar, pada umumnya balita yang dirawat diketahui mengidap penyakit lain. Antara lain paru-paru, disentri atau muntah-muntah dan berak (muntaber). Untuk menangani gizi buruk, pihak rumah sakit memberikan makanan bergizi untuk merangsang daya tahan tubuh anak terhadap serangan penyakit lain. Sejak Dinas Kesehatan NTT memberlakukan status kejadian luar biasa busung lapar pada 31 Mei silam, telah tiga balita meninggal dunia, termasuk dua balita itu [baca: NTT Masih Berstatus KLB Busung Lapar].(MAK/Didimus Payong Dore)
Direktur RSUD Johannes Hein Mooy mengakui, selain gizi buruk dan busung lapar, pada umumnya balita yang dirawat diketahui mengidap penyakit lain. Antara lain paru-paru, disentri atau muntah-muntah dan berak (muntaber). Untuk menangani gizi buruk, pihak rumah sakit memberikan makanan bergizi untuk merangsang daya tahan tubuh anak terhadap serangan penyakit lain. Sejak Dinas Kesehatan NTT memberlakukan status kejadian luar biasa busung lapar pada 31 Mei silam, telah tiga balita meninggal dunia, termasuk dua balita itu [baca: NTT Masih Berstatus KLB Busung Lapar].(MAK/Didimus Payong Dore)