Liputan6.com, Jakarta: PT Perusahaan Listrik Negara berencana kembali melakukan pemadaman listrik secara bergilir untuk kawasan Pulau Jawa dan Bali. Pasalnya pasokan listrik untuk kedua wilayah ini defisit 450 megawatt dari total beban puncak 13.730 megawatt. Besar kemungkinan, malam nanti, Jakarta padam.
General Manager Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) PLN Jawa-Bali Mulyo Adji menjelaskan, pemadaman terjadi karena salah satu pembangkit listrik di PLTGU Grati, Pasuruan, Jawa Timur, yang berkapasitas 750 megawatt tak bisa dioperasikan. Sebab, pasokan bahan bakar minyak ke gardu itu terhambat.
PLN telah membagi jatah pemadaman, masing-masing Jakarta 212 megawatt, Banten 76 megawatt, Jawa Barat 128 megawatt, Jawa Tengah 94 megawatt dan Jawa Timur 130 megawatt. Sedangkan Bali 18 megawatt.
Khusus untuk wilayah Jakarta, menurut Mulyo, listrik dipadamkan secara serentak pukul 17.47 WIB. Untuk itu, dia meminta, warga menghemat pemakaian listrik pada waktu beban puncak, antara pukul 17.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. "Kami mohon maaf," kata Mulyo.
Menurut Mulyo, sebenarnya pemadaman sudah dilakukan sejak semalam. PLN menyetop beban sebesar 450 megawatt. Langkah ini terpaksa ditempuh untuk menyelamatkan aliran listrik Jawa-Bali secara keseluruhan.
Tampaknya pemadaman akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Sebab, selain di Grati, PLTGU Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah juga punya masalah yang sama. "Besok, BBM di PLTGU Tambak Lorok diperkirakan habis," jelas Mulyo. Demikian pula dengan PLTGU Gilimanuk, Bali.
Selain warga, rencana PLN ini tentu juga memukul kalangan industri. PLN menyadari itu. Dan, tambah Mulyo, PLN mengimbau agar kalangan industri mengalihkan pemakaian listrik pada pagi hari. "Di luar beban puncak," jelas Mulyo.
Sebelum ini, akhir bulan kemarin, PLN juga pernah berencana melakukan pemadaman listrik di Jakarta. Tapi rencana batal dilakukan. Sebab, beban puncak listrik pada waktu itu hanya 14.166 megawatt dari batas toleransi 14.500 megawatt. Ada penghematan sebesar 334 megawatt [baca: Semalam, Jakarta dan Tangerang Tetap Terang].(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)
General Manager Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) PLN Jawa-Bali Mulyo Adji menjelaskan, pemadaman terjadi karena salah satu pembangkit listrik di PLTGU Grati, Pasuruan, Jawa Timur, yang berkapasitas 750 megawatt tak bisa dioperasikan. Sebab, pasokan bahan bakar minyak ke gardu itu terhambat.
PLN telah membagi jatah pemadaman, masing-masing Jakarta 212 megawatt, Banten 76 megawatt, Jawa Barat 128 megawatt, Jawa Tengah 94 megawatt dan Jawa Timur 130 megawatt. Sedangkan Bali 18 megawatt.
Khusus untuk wilayah Jakarta, menurut Mulyo, listrik dipadamkan secara serentak pukul 17.47 WIB. Untuk itu, dia meminta, warga menghemat pemakaian listrik pada waktu beban puncak, antara pukul 17.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. "Kami mohon maaf," kata Mulyo.
Menurut Mulyo, sebenarnya pemadaman sudah dilakukan sejak semalam. PLN menyetop beban sebesar 450 megawatt. Langkah ini terpaksa ditempuh untuk menyelamatkan aliran listrik Jawa-Bali secara keseluruhan.
Tampaknya pemadaman akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Sebab, selain di Grati, PLTGU Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah juga punya masalah yang sama. "Besok, BBM di PLTGU Tambak Lorok diperkirakan habis," jelas Mulyo. Demikian pula dengan PLTGU Gilimanuk, Bali.
Selain warga, rencana PLN ini tentu juga memukul kalangan industri. PLN menyadari itu. Dan, tambah Mulyo, PLN mengimbau agar kalangan industri mengalihkan pemakaian listrik pada pagi hari. "Di luar beban puncak," jelas Mulyo.
Sebelum ini, akhir bulan kemarin, PLN juga pernah berencana melakukan pemadaman listrik di Jakarta. Tapi rencana batal dilakukan. Sebab, beban puncak listrik pada waktu itu hanya 14.166 megawatt dari batas toleransi 14.500 megawatt. Ada penghematan sebesar 334 megawatt [baca: Semalam, Jakarta dan Tangerang Tetap Terang].(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)