Kerajinan Kaca Mozaik Diminati Turis Asing

Usaha kerajinan kaca mozaik di kawasan Tegal Alang, Ubud, Gianyar, Bali, dalam setahun terakhir berkembang pesat. Hasil kerajinannya banyak diminati turis asing dan sudah diekspor ke luar negeri.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jul 2005, 06:35 WIB
Liputan6.com, Gianyar: Usaha kerajinan kaca mozaik di kawasan Tegal Alang, Ubud, Gianyar, Bali, dalam setahun terakhir berkembang pesat. Perkembangannya tidak hanya pada model dan ukuran kerajinan tetapi jenis media yang biasa ditempeli kaca mozaik juga semakin beragam. Kaca mozaik juga banyak diminati turis asing.

Bersamaan dengan hal tersebut para pelaku usaha juga mulai meningkatkan kualitas produk. Semula kerajinan tersebut menggunakan bahan keramik dengan cairan logam sebagai perekat. Namun, kini bahannya diganti dengan kaca dan papan serta lem sebagai perekat. Selain bahan tersebut bisa menekan biaya, juga produk mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Salah seorang perajin, Dewi Puspita, menuturkan harga jual kaca mozaik cukup bervariasi sesuai ukuran dan model. Harganya mulai Rp 5.000 hingga Rp 600 ribu. Dewi mengaku untuk mengembangkan usahanya menghabiskan dana Rp 20 juta. Saat ini, omzet usahanya telah mencapai Rp 40 juta sebulan dan sebagian besar produknya diekspor.

Dewi menambahkan, kerajinan kaca mozaik di Ubud sudah ada sejak enam tahun silam. Namun, saat itu model dan jenisnya masih sederhana. Tingkat persaingan antarpelaku usaha juga cukup ketat karena saat itu pembelinya masih terbatas.(ZIZ/Aries Wicaksono dan Putu Setiawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya