Liputan6.com, Bekasi: Kasus pelajar bunuh diri kembali terjadi. Vivi Kusrini nekat mengakhiri hidup dengan menggantung diri memakai seutas tali di kamar mandi rumahnya, Jumat (15/7) petang. Kejadian itu mengagetkan penduduk Desa Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, tempat Vivi tinggal. Jasadnya ditemukan sekarat oleh ibunya, Fitri. Mereka mencoba menolong siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Bantar Gebang itu, tapi gagal.
Menurut Joko Kirsang, ayah Vivi, putrinya sempat mengeluh sering diejek teman sekolahnya sebagai anak tukang bubur. Apalagi menjelang tahun ajaran baru ini Vivi belum punya seragam sekolah. Remaja berparas manis itu juga sempat menyatakan kesedihan kepada Joko karena ayahnya mesti bersusah-payah menjual bubur mencari uang untuk dirinya.
Kepala Kepolisian Sektor Metro Bantar Gebang Ajun Komisaris Polisi Didik Sukamto menjelaskan, keluarga Joko malam sebelum Vivi ditemukan tewas sudah mengadakan pertemuan membahas soal biaya sekolah putri sulungnya. Keluarga Joko termasuk Tina, bibi korban sepakat membantu termasuk membeli membeli seragam di Pasar Bantar Gebang. "Ibunya [Fitri] pulang dari pasar, anaknya udah nggak ada," kata Didik.
Sehari sebelumnya, kata Tina, keponakannya tanpa alasan jelas menginap di rumah seorang saudara dan baru pulang Jumat pagi. Kemudian, Tina dan Fitri pergi ke Bantar Gebang membeli seragam. "Cuma satu jam, kita ketahan hujan," kata Tina. Sementara Vivi ditinggal di rumah dengan seorang keponakannya. Hari ini, jenazah Vivi akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tarikolot, Cikiwul, Bantar Gebang.
Murid sekolah bunuh diri bukan kali ini saja terjadi. Rully Avianto, siswa kelas satu Sekolah Dasar Tegowangi, Plemahan, Kediri, Jawa Timur, Mei silam, tewas gantung diri dengan kain sarung yang diikat di tali yang terentang di tiang jemuran dalam rumah. Korban pertama kali ditemukan Paimin, kakeknya.
Motif bunuh diri Rully tak kunjung terungkap. SCTV kesulitan meminta keterangan karena pihak keluarga memilih bungkam. Setelah diotopsi mereka langsung menguburkan jasad Rully di pemakaman umum setempat [baca: Murid SD di Kediri Bunuh Diri].
Sementara di Tegal, Jawa Tengah, Eko Haryanto, siswa kelas enam Sekolah Dasar Kepunduhan 02, belum lama ini mencoba bunuh diri. Bocah malang ini berusaha mengakhiri hidupnya sendiri karena malu belum membayar uang sekolah. Beruntung nyawa Eko berhasil ditolong [baca: Lagi, Siswa Bunuh Diri karena Uang Sekolah ].(KEN/Muhabar)
Menurut Joko Kirsang, ayah Vivi, putrinya sempat mengeluh sering diejek teman sekolahnya sebagai anak tukang bubur. Apalagi menjelang tahun ajaran baru ini Vivi belum punya seragam sekolah. Remaja berparas manis itu juga sempat menyatakan kesedihan kepada Joko karena ayahnya mesti bersusah-payah menjual bubur mencari uang untuk dirinya.
Kepala Kepolisian Sektor Metro Bantar Gebang Ajun Komisaris Polisi Didik Sukamto menjelaskan, keluarga Joko malam sebelum Vivi ditemukan tewas sudah mengadakan pertemuan membahas soal biaya sekolah putri sulungnya. Keluarga Joko termasuk Tina, bibi korban sepakat membantu termasuk membeli membeli seragam di Pasar Bantar Gebang. "Ibunya [Fitri] pulang dari pasar, anaknya udah nggak ada," kata Didik.
Sehari sebelumnya, kata Tina, keponakannya tanpa alasan jelas menginap di rumah seorang saudara dan baru pulang Jumat pagi. Kemudian, Tina dan Fitri pergi ke Bantar Gebang membeli seragam. "Cuma satu jam, kita ketahan hujan," kata Tina. Sementara Vivi ditinggal di rumah dengan seorang keponakannya. Hari ini, jenazah Vivi akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tarikolot, Cikiwul, Bantar Gebang.
Murid sekolah bunuh diri bukan kali ini saja terjadi. Rully Avianto, siswa kelas satu Sekolah Dasar Tegowangi, Plemahan, Kediri, Jawa Timur, Mei silam, tewas gantung diri dengan kain sarung yang diikat di tali yang terentang di tiang jemuran dalam rumah. Korban pertama kali ditemukan Paimin, kakeknya.
Motif bunuh diri Rully tak kunjung terungkap. SCTV kesulitan meminta keterangan karena pihak keluarga memilih bungkam. Setelah diotopsi mereka langsung menguburkan jasad Rully di pemakaman umum setempat [baca: Murid SD di Kediri Bunuh Diri].
Sementara di Tegal, Jawa Tengah, Eko Haryanto, siswa kelas enam Sekolah Dasar Kepunduhan 02, belum lama ini mencoba bunuh diri. Bocah malang ini berusaha mengakhiri hidupnya sendiri karena malu belum membayar uang sekolah. Beruntung nyawa Eko berhasil ditolong [baca: Lagi, Siswa Bunuh Diri karena Uang Sekolah ].(KEN/Muhabar)