Ibu Almarhumah Vivi Masih Sering Pingsan

Fitri berulang kali jatuh pingsan begitu terbayang sosok Vivi Kusrini, putrinya yang nekat bunuh diri. Ibu dua anak ini mengaku sebelumnya tak mempunyai firasat apa pun menjelang kematian Vivi.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Jul 2005, 18:42 WIB
Liputan6.com, Bekasi: Fitri belum bisa memasrahkan kepergian Vivi Kusrini, pelajar kelas satu Sekolah Menengah Pertama 10 Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat yang tewas bunuh diri. Perempuan yang tengah mengandung anak ketiganya itu masih sering jatuh pingsan. Padahal jenazah Vivi sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tarikolot, Bekasi.

Sudah tak terhitung berapa kali Fitri tak sadarkan diri. Begitu pula ketika teman-teman almarhumah Vivi melayat ke rumahnya, Sabtu (16/6) siang. Perempuan separuh baya itu langsung ambruk. Dia baru sadar beberapa saat kemudian.

Fitri mengaku tak dapat melupakan bayangan anaknya. Apalagi sebelumnya dia tak punya firasat macam-macam. "Vivi hanya pernah mengeluh teman-temannya sering mengejek dia anak tukang bubur," ujar Fitri yang kelopak matanya masih terlihat lebam karena terlalu banyak menangis.

Joko Kirsan, ayah Vivi, memang hanya penjual bubur ayam. Penghasilannya pas-pasan: maksimal Rp 25 ribu per hari. Tak mengherankan kalau Joko kerap berutang untuk membiayai sekolah kedua anaknya. Terlebih setelah adik Vivi, Ita juga akan masuk SMP.

Meski hidup susah, Joko tak pernah berhenti berjuang. Bahkan dia pernah menjual rumah lamanya yang dibeli dari jerih payah berjualan bubur selama 16 tahun. Sebagian hasil penjualan rumah itu dibelikan rumah baru yang lebih kecil. Sedangkan sisanya untuk biaya hidup sehari-hari.

Ejekan yang kerap diterima Vivi benar adanya. Menurut salah seorang sahabat almarhumah, teman-temanya suka mengejek kalau Vivi adalah anak tukang bubur. "Yang biasa ngejek teman-teman yang laki," ungkap dia.

Tidak ada yang menyangkal tekanan ekonomi membuat Vivi putus asa dan nekat mengakhiri hidup. Pelajar berusia 14 itu gantung diri di kamar mandi, siang tadi, saat ibu dan adiknya pergi [baca: Gara-Gara Sering Diejek, Vivi Gantung Diri].(ICH/Muhabar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya