Buku Baru Sejarah Jepang Membuat Berang

Buku sejarah Jepang mengundang emosional Korsel, Cina, dan sejumlah negara Asia. Buku acuan siswa revisi terbaru itu menampik bahwa Jepang bertindak kejam saat Perang Dunia II.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Apr 2001, 19:02 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Fakta yang diputar balik, terkadang bisa membuat orang berang. Apalagi bila ada sebuah buku sejarah nasional suatu negara yang menilep kejadian yang sebenarnya. Peristiwa inilah yang harus dihadapi sebuah buku sejarah Jepang dalam revisi terbarunya. Fakta yang diungkap buku acuan murid itu dikecam keras warga Korea Selatan, Cina, dan sejumlah negara Asia lainnya. Peluncuran buku itu digelar oleh Kementerian Pendidikan Jepang, Rabu (04/04) pagi.

Sedianya, buku sejarah baru itu bakal dijadikan buku panduan bagi siswa sekolah dasar dan menengah di Negeri Matahari Terbit itu mulai 2002 mendatang. Buku bertajuk "Sejarah dan Ilmu Kewarganegaraan" itu adalah edisi revisi dari buku sejarah yang berlaku selama ini. Kementerian Pendidikan Jepang menyatakan bakal menampung sejumlah keberatan atas penerbitan buku tadi.

Kecaman bermula lantaran dalam sebuah subjudul disebut, Perang Dunia II telah melibatkan Jepang dalam perang terbesar di Asia Timur tersebut. Buku yang disusun kalangan akademisi itu juga menyatakan bahwa Jepang ikut berjuang selama era perang dunia.

Korsel kontan mencak-mencak. Menurut Negeri Ginseng itu, Jepang telah menghilangkan catatan kekejaman tentara Jepang dalam Perang Dunia II. Terutama, selama berlangsungnya pendudukan di Semenanjung Korea dari tahun 1919 hingga 1945.

Sementara dari Cina, para pengecam menilai pendudukan Jepang telah di sejumlah negara Asia telah diabaikan. Termasuk sejumlah kekejaman yang telah diperbuat Jepang dalam aksi pembantaian di Nanjing pada tahun 1937. Sejumlah negara Asia lainnya menyesalkan tindakan sejarawan Jepang yang tak menuliskan kenyataan yang sebenarnya soal aksi kebrutalan tentara mereka.(BMI/Jsi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya