Liputan6.com, Athena: Pesawat Boeing 737 milik maskapai penerbangan Helios jatuh di Varnava, 40 kilometer sebelah utara Athena, Yunani, Ahad (14/8). Pesawat tersebut dalam perjalanan menuju Praha, Ceko, dan membawa 115 penumpang serta enam awak. Diduga, seluruh penumpang dan awak pesawat tewas.
Menurut stasiun televisi Yunani, Alpha, pesawat nahas itu jatuh akibat kehilangan tekanan udara di ruang kokpit. Sebelumnya, sang pilot telah memberitahu menara pengawas bandar udara terdekat mengenai masalah tersebut. Akan tetapi, hubungan komunikasi mereka terputus pukul 10.30 pagi waktu setempat.
Terputusnya komunikasi kedua pihak itu memaksa pemerintah Yunani mengerahkan dua pesawat tempur F-16 untuk mengawasi pesawat. Pilot pesawat militer F-16 itu kemudian melaporkan tidak melihat sang pilot di ruang kokpit, sementara kopilot terlihat lunglai di panel kontrolnya. Pesawat Helios kemudian jatuh dan meledak.
Aparat keamanan dan petugas pemadam kebakaran Yunani telah dikerahkan ke lokasi insiden. Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam penyelidikan. Sementara itu, mereka menyangkal kemungkinan kecelakaan akibat pembajakan.
Hingga malam tadi, di Bandara Larnaca, Siprus, para keluarga dan kerabat memadati bandara itu untuk menanti kepastian nasib para penumpang pesawat. Sejumlah orang mendesak perusahaan penerbangan Helios untuk memberitahukan nasib para penumpang. Di sana, beberapa orang bahkan harus mendapatkan perawatan medik akibat stres.
Untuk mendampingi keluarga dan kerabat korban, sejumlah pejabat pemerintahan Siprus telah berada di bandara itu. Menurut Demetrios Pantazis, pejabat senior maskapai penerbangan Helios, seluruh pesawat perusahaannya telah mengikuti standar keamanan yang ditetapkan Uni Eropa. Ia mengatakan hingga kini perusahaannya belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Maskapai penerbangan Helios didirikan pada 1999. Perusahaan itu merupakan penerbangan swasta pertama Siprus yang melayani penerbangan ke sejumlah kota besar Eropa.(ZIZ/Yes)
Menurut stasiun televisi Yunani, Alpha, pesawat nahas itu jatuh akibat kehilangan tekanan udara di ruang kokpit. Sebelumnya, sang pilot telah memberitahu menara pengawas bandar udara terdekat mengenai masalah tersebut. Akan tetapi, hubungan komunikasi mereka terputus pukul 10.30 pagi waktu setempat.
Terputusnya komunikasi kedua pihak itu memaksa pemerintah Yunani mengerahkan dua pesawat tempur F-16 untuk mengawasi pesawat. Pilot pesawat militer F-16 itu kemudian melaporkan tidak melihat sang pilot di ruang kokpit, sementara kopilot terlihat lunglai di panel kontrolnya. Pesawat Helios kemudian jatuh dan meledak.
Aparat keamanan dan petugas pemadam kebakaran Yunani telah dikerahkan ke lokasi insiden. Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam penyelidikan. Sementara itu, mereka menyangkal kemungkinan kecelakaan akibat pembajakan.
Hingga malam tadi, di Bandara Larnaca, Siprus, para keluarga dan kerabat memadati bandara itu untuk menanti kepastian nasib para penumpang pesawat. Sejumlah orang mendesak perusahaan penerbangan Helios untuk memberitahukan nasib para penumpang. Di sana, beberapa orang bahkan harus mendapatkan perawatan medik akibat stres.
Untuk mendampingi keluarga dan kerabat korban, sejumlah pejabat pemerintahan Siprus telah berada di bandara itu. Menurut Demetrios Pantazis, pejabat senior maskapai penerbangan Helios, seluruh pesawat perusahaannya telah mengikuti standar keamanan yang ditetapkan Uni Eropa. Ia mengatakan hingga kini perusahaannya belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Maskapai penerbangan Helios didirikan pada 1999. Perusahaan itu merupakan penerbangan swasta pertama Siprus yang melayani penerbangan ke sejumlah kota besar Eropa.(ZIZ/Yes)
