Hasan Tiro dalam Kondisi Sehat

Wali Negara Gerakan Aceh Merdeka Teungku Hasan Muhammad di Tiro didampingi Perdana Menteri GAM Malik Mahmud tampil di layar televisi. Kemunculan ini untuk membantah isu bahwa ia dalam kondisi sakit keras.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Agu 2005, 10:14 WIB
Liputan6.com, Stockholm: Isu yang menyebutkan bahwa pimpinan tertinggi Gerakan Aceh Merdeka Teungku Hasan Muhamad di Tiro sakit keras bahkan sudah meninggal dunia terbantah sudah. Setelah pada pukul 19.00 waktu Stockholm, Swedia atau sekitar jam 12 malam waktu Indonesia SCTV berhasil menemui Hasan Tiro di rumah salah seorang tokoh GAM di Stockholm. Dalam pertemuan itu Wali Negara GAM ini tampak dalam keadaan sehat.

Sebelum memimpin rapat tertutup, pria yang pada September mendatang akan berusia 75 tahun ini tidak mau banyak berkomentar. Ia hanya bersedia menandatangani bukunya yang berjudul The Price of Freedom: The Unfinished Diary. Dalam pertemuan tersebut, tampak hadir Perdana Menteri GAM Malik Mahmud dan juru bicara GAM Swedia Bakhtiar Abdullah.

Sementara itu, salah seorang tahanan GAM bertekad untuk bisa terjun dalam kancah politik melalui partai lokal. Tekad ini dicetuskan Badaruddin bin Abu Ubit. Tahanan GAM kelahiran Leupung, Aceh Besar ini bebas bersama lima tahanan lainnya. Badar mengatakan, ia tidak mengharamkan politik, apalagi usianya kini baru 23 tahun. Usia yang produktif sebagai seorang politikus pemula.

Namun rencana itu baru akan diwujudkan setelah ia dapat kembali bekerja dan hidup normal seperti pemuda lainnya. Badar juga tidak khawatir untuk kembali berada di tengah-tengah masyarakat meski dirinya sempat dituduh terlibat makar.

Kendati sudah bebas, Badar belum bisa menikmatinya. Ini dikarenakan ia tidak memiliki rumah lagi. Rumah peninggalan orang tuanya di Meunasah Bak-U sudah rata dengan tanah akibat dihantam Tsunami, 26 Desember tahun silam. Tidak hanya itu, Badar juga tengah berduka karena saudara-saudaranya meninggal dalam peristiwa gelombang laut dahsyat itu. Kini, ia terpaksa menumpang bersama kakaknya, Rafasah, yang tinggal di barak pengungsian.(BOG/Tim Liputan SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya