Evakuasi Korban Pesawat Mandala Masih Berlangsung

Korban kecelakaan pesawat Mandala Airlines dibawa ke RSUD dokter Pirngadi, RS Adam Malik, dan RS Brimob Polda Sumut. Sesaat sebelum jatuh, asap terlihat mengepul dari bagian belakang pesawat.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Sep 2005, 02:03 WIB
Liputan6.com, Medan: Tim evakuasi gabungan dibantu warga masih mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Mandala Airlines yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, sekitar 100 meter dari Bandar Udara Polonia, Medan, Sumatra Utara. Jenazah-jenazah yang hangus terbakar dikumpulkan dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dokter Pirngadi, RS Adam Malik, dan RS Brimob Polda Sumut. Hingga Senin (5/9), baru 15 korban yang berhasil diangkut.

Menurut informasi, pesawat bernomor PK-RIM 091 mengangkut 117 penumpang berikut lima awak. Gubernur Sumut Rizal Nurdin dan mantan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar termasuk dalam daftar penumpang. Terdapat tiga penumpang anak-anak. Semua penumpang diperkirakan tewas.

Menurut Sultan Tanjung, saksi mata, suara ledakan terdengar sangat keras. Anggota DPRD Medan ini mengaku berada sekitar 50 meter dari tempat kejadian. Ia melihat asap keluar dari bagian belakang pesawat Boeing 737-200 itu. Badan pesawat sempat memutar hendak kembali ke Bandara Polonia. Beberapa menit kemudian pesawat terempas menimpa rumah dan langsung meledak.

Sesaat setelah ledakan, Sultan Tanjung menyaksikan, badan pesawat hancur berkeping-keping. Sejumlah rumah dan kendaraan bermotor juga hangus terbakar. Di lokasi kejadian, ia sempat melihat seorang korban selamat--tidak jelas penumpang atau warga. Pria yang ditemukan dengan tubuh terbakar itu segera ditolong warga. Namun, Sultan Tanjung tak bisa memastikan keberadaan pria warga keturunan itu kini.

Bagi keluarga penumpang yang ingin mendapatkan informasi mengenai kecelakaan ini, Maskapai Penerbangan Mandala Airlines membuka layanan informasi di nomor 021-5671555. Keterangan juga bisa diperoleh langsung di Kantor Pusat Mandala Airlines, Jalan Tomang Raya, Kavling 33 Jakarta Barat. Mandala juga menyediakan penerbangan gratis ke Medan bagi keluarga korban.

Salah satu awak pesawat yang kebetulan bertugas di pesawat itu adalah pramugari Agnes Retnaning Lestari. Saat dihubungi SCTV, Edi Nugroho, adik Agnes mengatakan, telah dihubungi pihak perusahaan. Edi berharap Agnes selamat.

Edi mengaku, tak punya firasat apa-apa sebelum kejadian. Dia hanya tahu Agnes akan berkunjung ke rumah saat pesawat transit ke Yogyakarta, Selasa nanti. Rencananya keluarga akan pergi ke Medan besok pagi. Mereka tidak ikut penerbangan gratis yang disediakan Mandala Airlines karena keterbatasan waktu.

Sementara dari pantauan di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Kota Medan, kobaran api tampak di beberapa sudut tempat jatuhnya pesawat. Petugas dan warga juga masih berusaha mencari jenazah dibalik reruntuhan pesawat. Diduga masih banyak korban yang belum ditemukan.(JUM/TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya