Suasana Duka Masih Dirasakan Keluarga Pramugari Mandala

Meski tadi malam sudah dimakamkan, pagi ini sejumlah pelayat masih berdatangan ke rumah Dewi Setiasih. Sedangkan jenazah Agnes, baru akan dimakamkan siang ini di Pemakaman Umum Kuncen, Yogyakarta.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Sep 2005, 14:59 WIB
Liputan6.com, Tangerang: Suasana duka masih melingkupi keluarga pramugari Mandala Airlines, Dewi Setiasih, di Perumahan Bukit Indah, Ciputat, Tangerang. Meski jenazah Dewi sudah dimakamkan tadi malam di Tempat Pemakaman Umum Pondok Benda, Pamulang, Tangerang, Banten, sejumlah pelayat masih terus berdatangan ke rumah orang tua almarhumah sejak Rabu (7/9) pagi. Orang tua Dewi terlihat berusaha tetap tabah saat menerima ucapan belasungkawa dari para tamu.

Pada 15 September nanti, seharusnya Dewi akan merayakan ulang tahun yang ke-25. Tak ada pertanda khusus sebelum tewasnya pramugari yang sudah bergabung dengan Mandala sejak empat tahun silam itu [baca: Dua Pramugari Mandala Itu Akan Menikah]. Hanya, menurut Ibu Dewi, anaknya itu belakangan menjadi suka sekali berfoto. Penerbangan nahas yang merenggut nyawa Dewi pada Senin silam adalah penerbangan pertama setelah pramugari itu libur selama delapan hari. Dewi sebelumnya juga telah mengikuti pelatihan untuk pindah tugas ke pesawat yang lebih besar.

Sementara itu, jenazah pramugari Mandala lainnya, Agnes Retnaning Lestari, tadi malam tiba di rumah duka, Jalan Lokananta, Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta. Keluarga Immanuel Narto Widodo seperti tak sanggup menanggung kesedihan, begitu melihat peti jenazah mendiang diturunkan dari kendaraan. Tampak di antara mereka, tunangan Agnes, Agustinus Budi Suryawan, yang semestinya akan menggelar acara pernikahan pada Desember mendatang [baca: Jenazah Agnes Diterbangkan ke Yogyakarta].

Jenazah Agnes dikenali setelah sang ayah, Immanuel Narto Widodo, berangkat ke Medan untuk membantu proses identifikasi. Rencananya, jenazah almarhum dimakamkan di Pemakaman Umum Kuncen, Yogyakarta, siang ini. Sebelumnya diadakan misa requiem di rumah duka.(ADO/Satya Pandia dan Wiwiek Susilo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya