Atap Alang Alang Mulai Dilirik Orang

Atap alang alang buatan perajin di Jereneng, Lombok Barat, NTB, mulai dilirik sebagai alternatif atap bangunan hotel, bungalo hingga vila yang lagi menjamur di Lombok. Atap ini berpeluang diekspor.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Sep 2005, 09:55 WIB
Liputan6.com, Mataram: Rumput liar alang alang ternyata bernilai ekonomis di tangan warga Desa Jereneng, Lombok Barat, Nusatenggara Barat. Alang alang itu oleh warga setempat dijadikan atap dan mulai dilirik orang.

Atap alang alang awalnya hanya untuk kebutuhan warga sekitar buat rumah tradisional dan rumah kecil tempat berkumpul suku Sasak. Seiring perjalanan waktu, atap alang-alang mulai digunakan sebagai alternatif atap bangunan hotel, bungalo hingga vila yang lagi menjamur di Lombok.

Amaq Mariah, seorang perajin atap alang alang, mengatakan satu ikat alang alang dijual seharga Rp 3.000 per lembar. Dalam sehari, Amaq mampu menjual atap ini antara 20 hingga 50 lembar. Saat ini produk atap Amaq mulai disenangi masyarakat. Bahkan, atap ini berpeluang diekspor ke Malaysia dan Jerman. Selain itu, produk usaha kecil ini mampu membuka lapangan kerja bagi penduduk setempat.(MAK/Adhar Hakim dan Rony Setiawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya