Liputan6.com, Medan: Aksialic;"> walk out dan silang pendapat mewarnai sidang paripurna istimewa DPRD Sumatra Utara untuk menetapkan gubernur pengganti Tengku Rizal Nurdin di Medan, Senin (19/9). Sidang yang dipimpin Ketua DPRD Sumut Abdul Wahab Dalimunthe bahkan sempat terhenti beberapa kali karena aksi walk out beberapa fraksi. Aksi terjadi karena sebagian anggota Dewan mempersoalkan kasus penggunaan ijazah palsu Wakil Gubernur Sumut Rudolf Pardede yang direkomendasikan sebagai pejabat tetap gubernur menggantikan Rizal Nurdin. Sebelumnya, sidang memutuskan memberhentikan Rizal Nurdin sebagai gubernur yang meninggal dalam kecelakaan pesawat Mandala dua pekan silam [baca: Pesawat Mandala Airlines Jatuh di Medan].
Saat paripurna berlangsung, di luar gedung terjadi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa dan aktivis lembaga swadaya masyarakat yang menentang pencalonan Rudolf Pardede. Pengunjuk rasa bahkan nyaris bentrok dengan polisi. Demonstran menuntut Rudolf Pardede memperlihatkan ijazah aslinya sebagai bukti pernah bersekolah di sekolah menengah atas. Wakil Ketua DPRD Sumut Hasbullah Hadi berjanji akan melakukan penelitian terhadap berkas Rudolf Pardede. Jika Rudolf Pardede bermasalah, Dewan akan menolak penetapan Rudolf Pardede sebagai Gubernur Sumut.(MAK/Chaerul Dharma dan Cuk Arbianto
Saat paripurna berlangsung, di luar gedung terjadi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa dan aktivis lembaga swadaya masyarakat yang menentang pencalonan Rudolf Pardede. Pengunjuk rasa bahkan nyaris bentrok dengan polisi. Demonstran menuntut Rudolf Pardede memperlihatkan ijazah aslinya sebagai bukti pernah bersekolah di sekolah menengah atas. Wakil Ketua DPRD Sumut Hasbullah Hadi berjanji akan melakukan penelitian terhadap berkas Rudolf Pardede. Jika Rudolf Pardede bermasalah, Dewan akan menolak penetapan Rudolf Pardede sebagai Gubernur Sumut.(MAK/Chaerul Dharma dan Cuk Arbianto