Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah Daerah Jakarta harus memikirkan penggantian bajaj dengan mobil Kancil secara matang. Selain itu, Pemda DKI juga harus memperhitungkan masalah modal para pemilik dan sopir bajaj. Demikian penegasan Ketua Komisi D DPRD Jakarta Hendro Sayogo di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Hendro, rencana Pemda DKI mengganti bajaj dengan mobil Kancil memang boleh diacungi jempol. Karena penggunaan mobil kancil dapat menekan polusi di Jakarta. Hanya, pejabat pemda juga harus memperhitungkan modal para pemilik bajaj. Sebab, harga mobil Kancil sebesar Rp 30 juta dinilai cukup memberatkan pemilik bajaj.
Sementara itu, sejumlah sopir bajaj menyambut positif rencana Pemda Jakarta tersebut. Mereka berharap pergantian itu dapat meningkatkan pendapatan mereka [baca: Sopir Bajaj Setuju Menggunakan Kancil, Ahad 8/4/2001]. Sekarang ini, bajaj yang beroperasi di Jakarta hampir mencapai 16 ribu unit.(ORS/Tris Wijayanto dan Rafael)
Menurut Hendro, rencana Pemda DKI mengganti bajaj dengan mobil Kancil memang boleh diacungi jempol. Karena penggunaan mobil kancil dapat menekan polusi di Jakarta. Hanya, pejabat pemda juga harus memperhitungkan modal para pemilik bajaj. Sebab, harga mobil Kancil sebesar Rp 30 juta dinilai cukup memberatkan pemilik bajaj.
Sementara itu, sejumlah sopir bajaj menyambut positif rencana Pemda Jakarta tersebut. Mereka berharap pergantian itu dapat meningkatkan pendapatan mereka [baca: Sopir Bajaj Setuju Menggunakan Kancil, Ahad 8/4/2001]. Sekarang ini, bajaj yang beroperasi di Jakarta hampir mencapai 16 ribu unit.(ORS/Tris Wijayanto dan Rafael)