Pelaku Bom Bali Berusia Antara 20-25 Tahun

Kesamaan dari ketiga para pelaku bom bunuh diri adalah wajah mereka yang penuh luka dan sudah terlepas dari badan. Mereka diperkirakan berusia antara 20 hingga 25 tahun.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Okt 2005, 19:43 WIB
Liputan6.com, Kuta: Identitas tiga korban yang diduga pelaku bom bunuh diri di Jimbaran dan Kuta Square, Bali terus diselidiki. Ketiganya diduga berusia antara 20 hingga 25 tahun. Demikian diungkapkan Wakil Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Soenarko saat konferensi pers di Hotel Inna Beach, Kuta, Senin (3/10) .

Menurut Soenarko, eksekutor peledakan di Kafe Menega, Jimbaran berjenis kelamin laki-laki. Ciri-cirinya: rambut hitam lurus, hidung bengkok pesek, susunan gigi tidak teratur, bibir tebal, dan alis hitam tebal. Tinggi badan pelaku diperkirakan 162 hingga 165 sentimeter dan usia 20 hingga 25 tahun.

Pelaku bom bunuh diri di Kafe Nyoman, Jimbaran juga laki-laki. Ciri-cirinya, rambut hitam lurus, hidung mancung, bibir ukuran sedang dan alis mata hitam tebal. Tinggi badan diperkirakan antara 163 hingga 167 sentimeter. "Usia sekitar 20 hingga 25 tahun," kata Soenarko.

Begitu juga dengan pelaku peledakan di RAJa`s Bar and Restaurant. Bom diduga diledakan oleh lelaki. Cirinya, rambut hitam ikal, hidung mancung ukuran sedang, susunan gigi teratur, bibir sedang dan alis hitam sedang. Tinggi badan antara 160 hingga 165 sentimeter dan umur antara 20 hingga 25 tahun.

Kini, polisi juga memfokuskan pemeriksaan pada dua asumsi cara bom ditaruh: dililitkan di tubuh, rompi, dan jaket atau dimasukkan ke ransel. Namun polisi lebih fokus mengenai cara bahan peledak yang ditaruh dalam wadah plastik atau tupperware yang dimasukkan ke ransel. Cara ini dinilai sesuai dengan perkembangan terbaru para teroris membuat bom.

Selain itu, polisi meneliti cara pelaku meledakkan bom, yakni dipicu dari luar atau ditarik sang pembawa tas. Pasalnya polisi menemukan kesamaan dari wajah pelaku bom bunuh diri. Wajah penuh luka dan sudah terpisah dari badan.

Penyisiran bekas lokasi peledakan juga masih dilakukan tim gabungan. Mereka berusaha mencari serpihan dari anggota tubuh korban atau pelaku yang tercecer. Lalu, potongan tubuh tersebut akan dicocokkan berdasarkan tes Deoksiribonukleat (DNA). Contohnya, jari tangan atau kaki dicocokkan dengan kepala ketiga pelaku yang telah ditemukan.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya