BPPT: Briket Batubara Sangat Aman

Agus Rusyana, Kepala Balai Besar Teknologi Energi BPPT mengatakan, dibandingkan dengan minyak tanah, emisi karbon yang dikeluarkan briket batubara jauh lebih rendah. Briket batu bara lebih ekonomis.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Okt 2005, 14:27 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Meski ada penelitian yang mengungkapkan dampak negatif penggunaan briket batubara terhadap kesehatan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi malah berpendapat beda. Agus Rusyana, Kepala Balai Besar Teknologi Energi BPPT mengatakan, emisi yang dikeluarkan briket jauh lebih rendah dari emisi minyak tanah. Untuk emisi karbon, yang dianggap sebagai racun penyebab penyakit, briket hanya mengeluarkan 106 parts per million (PPM). Sedangkan minyak tanah menghasilkan 250 sampai 350 PPM.

Menurut Agus, penggunaan briket batu bara sebenarnya sangat aman. "Dengan catatan, batu baranya harus terkontrol baik, begitu juga dengan kompor briketnya," Agus menjelaskan.

Penggunaan briket disosialisasikan pemerintah sebagai upaya untuk menanggulangi krisis bahan bakar. Selain itu, penggunaan bahan bakar ini juga diharapkan lebih ekonomis dibandingkan dengan minyak tanah. Karena, satu liter minyak tanah seharga Rp 2.250 per liter setara dengan 1,8 kilogram briket seharga Rp 1.700.(ADO/Satya Pandia)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya