Korban Gempa di Kashmir Membutuhkan Tenda

Para korban gempa bumi di Pakistan saat ini sangat membutuhkan bantuan berupa tenda terlebih menjelang musim dingin. Unicef memperkirakan 10 ribu anak bakal meninggal akibat cuaca yang ekstrem dan kelaparan.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Okt 2005, 07:41 WIB
Liputan6.com, Kashmir: Penyaluran bantuan bagi para korban gempa bumi di Kashmir, Pakistan, terus berlangsung hingga 12 hari pascabencana atau Kamis (20/10). Namun, pasokan bantuan masih sangat kurang bahkan belum menyentuh ratusan ribu orang di desa-desa terpencil. Mereka saat ini sangat membutuhkan tenda terlebih menjelang musim dingin yang sudah mendekat.

Para pekerja kemanusiaan khawatir akan terjadi gelombang kematian kedua jika pengungsi terjebak cuaca tak bersahabat pada musim dingin mendatang. Menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Anak-Anak (Unicef), 10 ribu anak diperkirakan akan menemui ajalnya akibat cuaca yang ekstrem, kelaparan, hipotermia, dan penyakit.

Sementara di Muzaffarabad, bantuan disalurkan dengan menggunakan puluhan helikopter. Bantuan diprioritaskan berupa tenda dan peralatan medis. Heli juga dimanfaatkan untuk mengangkut dokter dan perawat serta mengevakuasi para pengungsi yang cedera.

Seorang perwira militer Pakistan mengaku kekurangan tenda, sehingga banyak pengungsi yang tak kebagian. Permintaan tenda mencapai 3-4 ribu unit, namun yang tersedia hanya 300 buah. Saat ini sekitar 2.000 pengungsi tinggal berjejalan di stadion sepak bola tanpa perlindungan apa pun. Hanya lembaran plastik dan selimut yang menjadi penahan dingin.(TOZ/Rcm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya