Hibah Mempercepat Pembangunan Daerah Tertinggal

Pemerintah menyiapkan Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar per kabupaten untuk program percepatan pembangunan daerah. Daerah tertinggal terbanyak di Indonesia bagian timur. Terdiri dari 123 kabupaten atau 56,2 persen.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Nov 2005, 09:38 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah siap membangun daerah miskin dan tertinggal dengan program percepatan pembangunan daerah tertinggal dan khusus. Salah satu materi program ini adalah pemberian dana hibah kepada kecamatan dan kabupaten yang dinilai tertinggal. Demikian diungkapkan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Saifullah Yusuf, berdasarkan data di kantornya, daerah tertinggal paling banyak berada di kawasan Indonesia bagian timur. Yakni, terdiri dari 123 kabupaten atau 56,2 persen. Di tempat kedua adalah Sumatra dengan 58 kabupaten dan Pulau Jawa-Bali sebanyak 18 kabupaten. Maluku dalam program ini ditetapkan menjadi daerah pertama yang akan menerima dana hibah.

Lebih jauh Saifullah Yusuf mengatakan, untuk program ini pemerintah menyiapkan dana Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar per kabupaten. Sedangkan untuk kecamatan Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. Dana itu dapat dimanfaatkan untuk pembangunan antardesa. Tahap pertama program ini akan dijalankan di 48 kabupaten di sembilan provinsi.(JUM/Wendy Surya dan Hengky Rahman)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya