Indonesia dan India Menandatangani Perjanjian Bilateral

Indonesia dan India setuju memperkuat kerja sama strategis dengan sering berkonsultasi diplomatik. Kedua negara juga sepakat meningkatkan hubungan di beberapa bidang seperti, ekonomi dan teknologi.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Nov 2005, 08:16 WIB
Liputan6.com, New Delhi: Indonesia dan India setuju memperkuat kerja sama strategis dengan sering melakukan konsultasi diplomatik dan memperkuat hubungan di bidang pertahanan dan ekonomi. Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Manmohan Singh, di New Delhi, Kamis (24/11).

Pertemuan ini masuk dalam rangkaian lawatan Presiden Yudhoyono selama tiga hari di India. Dalam kunjungannya, Yudhoyono juga sempat bertemu dengan Presiden India Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kalam dan Menteri Perdagangan Kamal Nath [].

Tak hanya itu, kedua negara juga sepakat menandatangani empat perjanjian bilateral termasuk pernyataan bersama mengenai kerja sama di masa yang akan datang. Di bidang perdagangan, Indonesia sudah lama mengekspor minyak sawit, batu bara, kertas, kayu, dan beberapa komoditi pertanian. Sebaliknya Indonesia mengambil produk industri mesin, teknologi informasi, dan beberapa produk pertanian dari India.

Pada bagian lain Yudhoyono mengatakan, perdagangan antara Indonesia dan India meningkat hingga US$ 3, 4 miliar sejak 2004. Semula, perdagangan antara kedua negara hanya mencapai US$ 1, 4 miliar pada 2000. Sedangkan Menteri Perdagangan India Kamal Nath menyebutkan, perusahaan India telah menanam investasi di Indonesia lebih dari US$ 2 miliar.(IAN/Uri)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya