Pemogokan dipicu pemotongan gaji sebesar 2,5 persen oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur setiap bulan. Pemerintah setempat beralasan pemotongan itu untuk Badan Amil Zakat Daerah (Bazda). Para guru menilai pemotongan gaji itu memberatkan. Sebab, gaji mereka juga telah dipotong antara lain untuk kesejahteraan rakyat hingga pajak [baca: Guru di Lombok Timur Menolak Pemotongan Gaji].
Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo hingga kini mengaku belum mengetahui aksi protes para guru di Lombok Timur. Sedangkan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasional Suyanto meminta pemerintah daerah tanggap terhadap keinginan para pendidik generasi penerus itu [baca: Pemerintah Daerah Harus Tanggap Terhadap Aspirasi Guru].
Advertisement
Apa pun alasannya, pemogokan para pahlawan tanpa tanda jasa itu telah membuat semakin banyak siswa yang telantar. Pasalnya kegiatan pendidikan di seluruh SD hingga SMA di Lombok Timur berhenti total. Padahal mendapatkan pengetahuan adalah hak para murid.(JUM/Adhar Hakim dan Rony Setiawan)