Liputan6.com, Lampung: Ratusan orang guru sekolah menengah pertama di wilayah Lampung belum menerima honor sejak empat bulan terakhir. Pasalnya, pencairan uang honor para guru yang berstatus kontrak itu masih menunggu daftar isian proyek dari pemerintah daerah setempat.
Sesuai perjanjian, sebanyak 278 guru kontrak yang ditempatkan di berbagai SMP Negeri di daerah terpencil mendapat honor sebesar Rp 350 ribu per bulan. Namun, mereka tak pernah lagi menerima honor sejak bulan Januari hingga April 2001. Padahal, mereka sudah di kontrak sejak tahun 2000 dan telah memperpanjang kontrak untuk tahun ini. Keterlambatan honor juga dialami ratusan guru bantuan yang ditempatkan di sekolah negeri dalam program local education centre. Menurut mereka, keterlambatan itu disebabkan rantai pengambilan gaji yang sangat panjang dan berbelit-belit.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Lampung Merayu Sukma berjanji akan membayar uang honor tersebut paling lambat akhir bulan April. Biasanya, para guru mengambil uang honor tersebut di Kantor Wilayah Dinas Pendidikan.(PIN/Bisrie Merduani)
Sesuai perjanjian, sebanyak 278 guru kontrak yang ditempatkan di berbagai SMP Negeri di daerah terpencil mendapat honor sebesar Rp 350 ribu per bulan. Namun, mereka tak pernah lagi menerima honor sejak bulan Januari hingga April 2001. Padahal, mereka sudah di kontrak sejak tahun 2000 dan telah memperpanjang kontrak untuk tahun ini. Keterlambatan honor juga dialami ratusan guru bantuan yang ditempatkan di sekolah negeri dalam program local education centre. Menurut mereka, keterlambatan itu disebabkan rantai pengambilan gaji yang sangat panjang dan berbelit-belit.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Lampung Merayu Sukma berjanji akan membayar uang honor tersebut paling lambat akhir bulan April. Biasanya, para guru mengambil uang honor tersebut di Kantor Wilayah Dinas Pendidikan.(PIN/Bisrie Merduani)
