Sebelum meninggal, Solossa terlihat hadir dalam sebuah acara reuni sekolah menengah atas di Jayapura. Setelah memberikan sambutan, Solossa mengeluhkan sakit di bagian dadanya. Dia kemudian meminta sopirnya mengantar ke RSUD Dok II untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Baru sekitar 10 menit mendapat perawatan, nyawa Solossa tidak tertolong lagi.
Almarhum lahir di Mefkajim Ayamaru, Sorong, tanggal 8 Mei 1948. Lulusan Universitas Cendrawasih, Papua tahun 1986 ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Irian Jaya selama dua periode. Sebelum menjadi orang nomor satu di Papua, almarhum menjadi wakil rakyat di DPR yang tergabung dalam Fraksi Golkar.
Advertisement
Selain itu, saat mulai menjalankan tugas sebagai Gubernur Papua pada tahun 2000, Solossa masih sempat menyelesaikan pendidikan strata dua di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Setelah masa tugasnya berakhir pada 23 November silam, Menteri Dalam Negeri menetapkan Solossa sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Papua, guna mencegah terjadinya kekosongan pemerintahan di provinsi tersebut.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Emma Jacomina Maury, serta dua orang putra Ekatherina M.S. Solossa dan Aquino L.R. Solossa. Saat ini jenazah doktor jebolan Universitas Padjajaran Bandung ini telah berada di rumah duka di Jalan Angkasa, Jayapura.
Kabar wafatnya Solossa ditanggapi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan menugaskan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memimpin pemakaman almarhum. Selain itu, atas nama negara dan pemerintah, Yudhoyono juga menyampaikan ucapan belasungkawa. "Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi ujian ini," ujarnya di Jakarta tadi malam.(ADO/Rubai Kadir dan Erika Pandjaitan)