Sudah Delapan Tewas Korban Peledakan di Palu

Dari delapan korban yang tewas, tiga di antaranya tewas di tempat. Pasangan suami-istri Sersan Kepala Tasman dan Poste Dinamani meninggalkan dua anak yang masih kecil.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Des 2005, 20:03 WIB
Liputan6.com, Palu: Korban tewas akibat ledakan bom di di Pasar Maesa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (31/12) pagi, bertambah menjadi delapan orang. Tiga orang tewas di lokasi ledakan, sedangkan lima lainnya meninggal di rumah sakit [baca: Korban Tewas Ledakan di Palu Menjadi Tujuh].

Sementara jumlah korban yang luka-luka sekitar 45 orang. Sebagian dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Umumnya, para korban terluka pada bagian kaki dan tangan. Di antaranya adalah Lis Kartini Marunda, Margaretha Tumiwa, dan Daniel Duka.

Saat terjadi ledakan, Daniel mengaku bersama istrinya sedang membeli daging. Namun, sang istri tewas di tempat. "Terjadi ledakan, suasana begitu gelap. Saya tidak tahu itu apa, tapi saya masih bisa berdiri. [Sementara] saya lihat istri saya menggelepar dengan luka cukup parah dan tidak bisa tertolong," ujar dia, pilu [baca: Bom Mengguncang Kota Palu, Enam Tewas].

Sementara suasana duka menyelimuti rumah keluarga almarhum Sersan Kepala Tasman. Anggota Intel Komando Resor Militer Tadulako ini tewas di tempat bersama istrinya, Poste Dinamani dalam tragedi itu. Kondisi pasangan suami-istri yang meninggalkan dua anak yang masih kecil ini mengenaskan. Kaki dan tangan mereka terputus.

Sejumlah kerabat, keluarga dan rekan korban mendatangi rumah Tasman di Perumahan Korem Blok C, Palu untuk mengucapkan belasungkawa. Begitu pula dengan Komandan Korem Tadulako Kolonel Infanteri Husein Malik. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum diketahui kepastian pasangan tersebut dikuburkan karena masih menunggu sejumlah keluarga dekat korban.(DNP/Syamsudin)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya