Jumlah Korban Tewas di Mekah Simpang Siur

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melansir korban tewas berjumlah 18 orang, sedangkan 58 lainnya cedera. Hingga kini belum diketahui ada tidaknya jemaah Indonesia yang meninggal dalam insiden itu.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Jan 2006, 05:42 WIB
Liputan6.com, Mekah: Jumlah korban tewas akibat ambruknya sebuah hotel atau pemondokan jemaah haji di Mekah, Arab Saudi, hingga kini masih simpang siur. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyebutkan, korban tewas berjumlah 18 orang dan 58 lainnya luka-luka. Namun sejumlah televisi lokal melaporkan korban meninggal lebih dari 20 orang dan yang cedera di atas 80. Adapun reporter SCTV Nurul Amin melaporkan dari Mekah, hingga Kamis pukul 24.00 waktu setempat atau Jumat (6/1) pukul 04.00 WIB, jumlah korban tewas sedikitnya 20 orang.

Empat jenazah dipastikan jemaah asal Uni Emirat Arab. Sementara sisanya diidentifikasi sebagai jemaah asal Tunisia dan Mesir. Sedangkan korban cedera umumnya pejalan kaki yang tengah melintas di dekat bangunan itu. Stasiun Televisi Arab Saudi Al-Ekhbariya menyebutkan, sebagian besar korban cedera berasal dari Indonesia.

Salah satunya adalah Iwan Kusmana Kosasih. Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi, India, itu terluka di kaki akibat terkena puing reruntuhan gedung. Saat ini Iwan sudah kembali ke tempat penginapan. Diperkirakan, masih ada jemaah Indonesia yang terluka dalam musibah itu. Walau demikian, hingga kini belum ditemukan jemaah asal Tanah Air yang tewas dalam peristiwa itu.

Sejauh ini, petugas penyelamat dan sukarelawan terus menggali di antara puing-puing bangunan penginapan haji untuk menemukan korban lainnya. Musibah runtuhnya bangunan multifungsi berlantai delapan itu terjadi usai jemaah menunaikan salat zuhur, Kamis kemarin . Adapun nama pemondokan haji itu juga belum jelas. Ada yang menyebutkan Hotel Al-Ghaza. Ada pula yang menyatakan Hotel Ar-Rayahin. Sumber lain menyebutkan bangunan serba guna itu bernama Lulu`at Al-Khair.

Diduga, penyebab musibah karena usia bangunan penginapan yang hampir mencapai 40 tahun. Pada musim haji, pemondokan tersebut memang biasa digunakan sebagai penginapan jemaah haji asal sejumlah negara Arab. Pasalnya bangunan ini hanya berjarak 60 meter dari Babus Salam (Bab As-Salam), salah satu pintu masuk ke Masjidil Haram.(BOG/Idr)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya