Empat jenazah dipastikan jemaah asal Uni Emirat Arab. Sementara sisanya diidentifikasi sebagai jemaah asal Tunisia dan Mesir. Sedangkan korban cedera umumnya pejalan kaki yang tengah melintas di dekat bangunan itu. Stasiun Televisi Arab Saudi Al-Ekhbariya menyebutkan, sebagian besar korban cedera berasal dari Indonesia.
Salah satunya adalah Iwan Kusmana Kosasih. Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi, India, itu terluka di kaki akibat terkena puing reruntuhan gedung. Saat ini Iwan sudah kembali ke tempat penginapan. Diperkirakan, masih ada jemaah Indonesia yang terluka dalam musibah itu. Walau demikian, hingga kini belum ditemukan jemaah asal Tanah Air yang tewas dalam peristiwa itu.
Advertisement
Sejauh ini, petugas penyelamat dan sukarelawan terus menggali di antara puing-puing bangunan penginapan haji untuk menemukan korban lainnya. Musibah runtuhnya bangunan multifungsi berlantai delapan itu terjadi usai jemaah menunaikan salat zuhur, Kamis kemarin . Adapun nama pemondokan haji itu juga belum jelas. Ada yang menyebutkan Hotel Al-Ghaza. Ada pula yang menyatakan Hotel Ar-Rayahin. Sumber lain menyebutkan bangunan serba guna itu bernama Lulu`at Al-Khair.
Diduga, penyebab musibah karena usia bangunan penginapan yang hampir mencapai 40 tahun. Pada musim haji, pemondokan tersebut memang biasa digunakan sebagai penginapan jemaah haji asal sejumlah negara Arab. Pasalnya bangunan ini hanya berjarak 60 meter dari Babus Salam (Bab As-Salam), salah satu pintu masuk ke Masjidil Haram.(BOG/Idr)