Protes ini awalnya berjalan lancar. Namun, ketika mereka hendak memaksa masuk ke dalam gedung (KPU) sempat terjadi aksi saling dorong dengan sejumlah polisi yang menjaga jalannya unjuk rasa. Massa yang kesal akhirnya merobohkan dua pintu gapura dan membakarnya.
Hingga menjelang petang pengunjuk rasa tetap bertahan di lokasi unjuk rasa. Menurut Seketaris KPU Sulteng, Yahdi Basma, kedua kelompok itu berasal dari para pendukung calon Gubernur Sulteng peserta pilkada dan masyarakat Banawa. "Mereka datang selang beberapa menit setelah kelompok pertama (simpatisan calon Gubernur Sulteng) datang," kata Yadi kepada presenter SCTV, Rieke Amru, dalam telewicara Liputan 6 Petang.
Advertisement
Yahdi menambahkan, pukul 17.00 WITA akhirnya mereka membubarkan diri. Dan, aksi mereka tidak akan mempengaruhi pelaksanaan pilkada Sulteng. "Pilkada Gubernur Sulteng pasti akan digelar besok," tegas Yahdi.
Penolakan terhadap pelaksanaan pilkada ini memungkinkan menambah ketegangan politik di daerah tersebut. Sementara itu, dalam pilkada tersebut para pemilih akan memilih satu dari empat pasangan calon Gubernur. Mereka adalah pasangan Aminudin Pinolele-Shahabudin Mustafa, Bandela Paliuju-Ahman Tjahja, Yusuf Paddong-Muisthahir, dan Rully Lamadjido-Sudarto.(ZIZ)