Kepengurusan DKJ yang Baru Dipersoalkan

Sebagian elemen masyarakat Betawi kecewa lantaran tak diikutsertakan dalam pemilihan pengurus Dewan Kesenian Jakarta periode 2006-2009. Buntutnya, massa dari tiga organisasi Betawi merusak dan menyegel Kantor DKJ.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Mar 2006, 09:25 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Massa dari Lembaga Kebudayaan Betawi, Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), dan Forum Betawi Rempug menyegel Kantor Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Jumat (10/3) siang. Elemen masyarakat Betawi itu juga berbuat tak terpuji dengan mencoret dan merusak kantor yang terletak di lingkungan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat itu.

Aksi itu sebagai ungkapan kekecewaan seniman Betawi karena tidak diikutsertakan dalam pemilihan pengurus DKJ periode 2006-2009. Namun, baru-baru ini, Ketua DKJ periode 2003-2006 Ratna Sarumpaet menganggap unjuk rasa itu salah sasaran. Menurut Ratna, para seniman Betawi tersebut seharusnya mengajukan protes kepada Akademi Jakarta karena lembaga itulah yang bertugas memilih pengurus DKJ.

Ratna pun berupaya menjadi mediator untuk mendamaikan antara seniman Betawi dan pengurus Akademi Jakarta. Tapi sayangnya, hingga kini belum ada titik temu. "Para pengurus Akademi Jakarta menolak membicarakan apa yang mereka putuskan," kata Ratna.

Tiap tiga tahun, Akademi Jakarta yang beranggotakan 27 budayawan ini menyeleksi dan mengangkat anggota baru DKJ. Adapun pengurus DKJ yang terpilih bertugas merumuskan dan mengelola kesenian di Ibu Kota. Pada kepengurusan sebelumnya, hanya ada dua seniman Betawi dari 25 anggota DKJ.(DNP/Teguh Dwi Hartono)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya