Tahi Kambing <i>Made In</i> Djoni

Usaha Djoni mengembangkan pupuk organik di Pusat Studi dan Pabrik Pupuk Organik di Padang tenyata tidak sia-sia. Petani di kawasan Aia Angek kini mulai berangsur meninggalkan urea dengan pupuk tahi kambing.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Mar 2006, 15:57 WIB
Liputan6.com, Padang: Hama tanaman ternyata tidak selalu menakutkan. Setidaknya hal itu berlaku bagi Djoni, insinyur pertanian yang kerap memburu serangan hama dengan pupuk organik hasil pengembangan Pusat Studi dan Pabrik Pupuk Organik di Padang, Sumatra Barat.

Pria yang menjabat sebagai Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar ini setiap harinya berhadapan dengan hama tanaman. Pasalnya, setiap ada hama menyerang lahan pertanian di Sumbar, Djoni langsung terjun ke lapangan untuk meneliti dan mencari obatnya.

Menurut insinyur pertanian jebolan Universitas Andalas Padang ini, banyaknya hama yang menyerang lahan pertanian karena para petani salah memperlakukan lahannya. Yakni, sering memberikan pupuk anorganik seperti pestisida dan urea. Dikarenakan melihat ketergantungan petani tersebut, ia akhirnya mendirikan Pusat Studi dan Pabrik Pupuk yang khusus melakukan uji coba atas bahan alami.

Di pabrik tersebut, dia mengembangkan pupuk kandang dari kotoran kambing, pupuk thetonia dari tanaman thetonia atau tanaman bungo pahit, dan pupuk kompos. Menurut Djoni, pupuk dari kotoran kambing adalah terobosan yang cukup populer untuk memberantas hama dan menyuburkan tanaman petani. Pupuk ini juga sangat ekonomis, tambah dia.

Berdasarkan penelitian Laboratorium Fakultas Pertanian Unand, tahi kambing ini mengandung senyawa bioaktif hara makro yang cukup tinggi sehingga menjadi pupuk yang berkualitas baik. Untuk satu hektare tanah pertanian hanya diperlukan 10 ekor kambing untuk diambil kotorannya.

Hasil penelitian yang dilakukan Djoni bersama stafnya memang menjanjikan. Menurut salah seorang petani asal Aia Angek, Padang, tanaman brokolinya lebih bagus ketimbang memakai pupuk urea. Kini, setelah kualitas tanaman tersebt lebih bagus, petani di kawasan Aia Angek mulai berangsur meninggalkan pupuk anorganik. Ini terlihat setelah pemakaian pupuk urea diganti kotoran kambing, pestisida diganti pupuk thetonia.(ZIZ/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya