Menuntut Freeport Ditutup, Puluhan Mahasiswa-Polisi Bentrok

Bentrokan itu dipicu ketika polisi berusaha membongkar ban-ban bekas dan pepohonan yang digunakan untuk menutup jalur Jalan Abepura-Sentani. Mahasiswa Universitas Cenderawasih menuntut PT Freeport Indonesia ditutup.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Mar 2006, 12:36 WIB
Liputan6.com, Abepura: Puluhan mahasiswa Universitas Cenderawasih, Papua, bentrok dengan polisi di depan kampus mereka, Kamis (16/3) pagi. Peristiwa ini dipicu ketika puluhan polisi dari Satuan Pengendali Massa berusaha membongkar ban-ban bekas dan pepohonan yang digunakan untuk menutup jalur Jalan Abepura-Sentani. Tak urung, tindakan itu membuat mahasiswa emosi.

Dalam insiden itu, seorang polisi terluka di kepala akibat terkena lemparan batu. Sementara dua mahasiswa yang dianggap sebagai provokator ditangkap. Hingga kini, mahasiswa masih menutup sebagian Jalan Abepura-Sentani di depan Kampus Universitas Cenderawasih. Akibat demonstrasi ini, kegiatan belajar-mengajar di kampus itu lumpuh.

Sejauh ini, mahasiswa tetap menuntut bertemu dengan Panglima Komando Daerah Militer XVII/Trikora Mayor Jenderal George Toisutta, Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Tommy T. Jacobus, dan Ketua Majelis Rakyat Papua Agus Alue Alua, serta manajemen PT Freeport. Adapun agenda pertemuan tersebut membicarakan tuntutan mahasiswa soal penutupan operasi perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu di Timika.(BOG/Ruba`i Kadir)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya