Bali Senyap

Umat Hindu di Bali dan Kota Mataram, NTB, merayakan Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1928 dengan tertib dan khidmat. Pusat bisnis dan perkantoran tutup, jalanan lengang, dan pecalang berjaga di sudut kampung.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Mar 2006, 15:21 WIB
Liputan6.com, Denpasar: Bali nyaris sepi aktivitas. Seluruh pertokoan, pusat bisnis, dan perkantoran tutup atau diliburkan. Jalan raya yang biasanya ramai juga lengang, seperti yang tampak di Denpasar, Bali, saat umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1928 yang jatuh pada Kamis (30/3).

Umat Hindu Bali melaksanakan ritual Catur Brata penyepian dengan menghentikan segala aktivitas selama 24 jam. Ini adalah wujud ibadah amati karya atau tidak melakukan pekerjaan, amati geni yang berarti tidak menyalakan api atau penerangan, amati lelungan: tidak bepergian serta amati lelanguan yakni tidak menikmati hiburan atau bersenang-senang. Inti dari semuanya ini adalah pengendalian diri atas berbagai keinginan. Upacara agama yang digelar sejak 1963 ini berlangsung tertib.

Parayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1928 di Kota Mataram, Nusatenggara Barat, juga berlangsung khusyuk. Sejumlah perkampungan Bali di Kota Mataram telah melaksanakan Nyepi sejak tadi malam. Sejumlah kampung yang didiami warga yang mayoritas beragama Hindu seperti Kampung Sindu, Karang Tapen hingga Karang Lede sepi tanpa aktivitas.

Beberapa pasar, misalnya Pasar Karang Lede Mataram tutup dan tidak ada kegiatan jual beli. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban ibadah, sejumlah pecalang atau polisi adat berjaga di sudut-sudut kampung. Jalur transportasi dan penyeberangan Selat Lombok menuju dan dari Bali tertutup total sejak semalam.

Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1928 juga diperingati umat Hindu di seluruh Tanah Air, termasuk di Cirebon, Jawa Barat. Menjelang hari raya, umat menggelar upacara Melasti di Pura Jatipramana. Ritual dimulai dengan pecaruan atau tawur. Kemudian dilanjutkan dengan memaideran obor atau mengelilingi pura. Para penganut Hindu kemudian sembahyang sebelum menjalani Catur Brata Penyepian. Upacara ini bertujuan untuk mengharmoniskan hubungan antara buana alit (manusia) dan buana agung (alam semesta) [baca: Ritual Nyepi Umat Hindu di Cirebon].(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya