Dalam evakuasi ini, tim Satkorlak Klaten juga memprioritaskan orang tua, anak-anak, dan wanita untuk dibawa ke lokasi pengungsian. Adapun tempat pengungsian para warga ini berada di barak pengungsian di Lapangan Dompol, sekitar 15 kilometer dari desa mereka. Sementara itu, khusus untuk warga lanjut usia dan wanita hamil ditempatkan di Pusat Kesehatan Masyarakat Kemalang.
Di saat bersamaan, evakuasi juga dilakukan Satkorlak Magelang terhadap ratusan warga di Dusun Karanganyar, Ngandong, Bojong, Tangkil, dan Batur Ngisor, Kecamatan Dukun, Magelang, Jateng. Mereka dievakuasi di Sekolah Dasar Negeri Dukun yang merupakan tempat penampungan sementara ring dua. Kendati demikian, dari sekitar 900 warga di lima dusun tersebut hanya 68 jiwa yang dievakuasi. Sementara warga lainnya menolak dipindahkan karena lokasi pengungsian terlalu jauh dari tempat tinggal mereka sehingga menghambat aktivitas sehari-hari.
Advertisement
Sementara itu, tercatat ada 280 jiwa warga Dusun Gowok Sabrang, Gowok Pos dan Ngargomulyo di barak pengungsian di Tanjung, Magelang. Kendati masih banyak warga yang menolak dievakuasi, Pemerintah Kabupaten Magelang masih mencoba melakukan pendekatan agar seluruh warga dapat evakuasi. Ini terus dilakukan agar tidak warga yang tinggal di kawasan lereng Merapi di Magelang.
Menyusul penetapan status Siaga Merapi ini, Kepolisian Daerah Dareah Istimewa Yogyakarta menggelar apel kesiagaan penanggulangan bencana Merapi. Apel kesiagaan ini dipimpin langsung Kapolda DIY Brigjen Polisi Bambang Aris Sampurno Jati di Markas Polda DIY.
Apel ini digelar sebagai pengecekan terakhir kesiapan jajaran Polda Yogyakarta dalam penanganan bencana Merapi. Sedikitnya 600 personel Polda Yogyakarta disiagakan menyusul penetapan Status Siaga Merapi tersebut. Mereka akan ditempatkan di tiga lokasi strategis di kawasan Merapi yaitu di Girikerto, Wukirsari, dan Kaliurang.
Selain evakuasi dan penanganan korban, jajaran Polda DIY juga akan meningkatkan patroli di daerah-daerah permukiman warga yang ditinggalkan untuk mengungsi. Sebab, dikhawatirkan akan terjadi aksi penjarahan barang-barang milik warga. Upaya ini juga dilakukan karena hingga kini masih banyak warga yang enggan dievakuasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SCTV, operasi pengamanan dan penyelamatan akibat bencana letusan Merapi ini akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahapan itu meliputi penyuluhan pada warga, melakukan pertolongan dan pengamanan korban jiwa maupun harta benda, dan patroli kawasan permukiman yang ditinggal mengungsi.(ZIZ/Tim Liputan 6 SCTV)