Penembakan Dua Kaki Tangan Noordin Sesuai Prosedur

Jabir dan Abdul Hadi menderita luka tembak di bagian kepala sedangkan bagian tubuh lainnya tidak terlihat luka sedikitpun. Belum ada warga mengaku sebagai pihak keluarga dua jasad itu.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Apr 2006, 08:08 WIB
Liputan6.com, Wonosobo: Penembakan dua orang yang diduga kaki tangan gembong teroris yang paling dicari di Tanah Air Noordin Mohammad Top di Desa Binangun, Kecamatan Kretek, Wonosobo, Jawa Tengah pada Sabtu pagi sesuai prosedur. Kepastian ini disampaikan Kepala Polri Jenderal Polisi Sutanto saat mengunjungi lokasi kejadian di Wonosobo, Sabtu (29/4) siang.

Selain Sutanto, Kepala Bagian Reserse Kriminal Markas Besar Polri Komisaris Jenderal Polisi Makbul Padmanagara juga berada di lokasi kejadian. Para petinggi kesatuan berseragam cokelat ini hendak melihat langsung lokasi penggerebekan yang menewaskan Jabir dan Abdul Hadi alias Bambang alias Batudin Saleh [baca: Dua Kaki Tangan Noordin Tewas].

Jasad Jabir dan Abdul Hadi langsung diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang. Otopsi dilakukan tim dokter Mabes Polri dan Kepolisian Daerah Jateng. Tak ada keterangan resmi dari kepolisian menyangkut kondisi kedua mayat. Namun secara visual diketahui, mereka terluka tembak di bagian kepala. Sedangkan bagian tubuh lainnya tak ada luka.

Hingga kini, belum ada warga yang mengaku sebagai pihak keluarga dari kedua jenazah mendatangi RS Bhayangkara. Sementara warga di sekitar rumah kontrakan Noordin M. Top mengaku tak menyangka penghuni rumah adalah pelaku sejumlah aksi teror di Tanah Air. Sebab mereka dikenal baik.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Madiun Ajun Komisaris Besar Polisi Syauqie Achmad mendatangi rumah Rusman, orang tua Gempur Budi Angkoro alias Jabir di Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Madiun, Jawa Timur. Pertemuan antara Rusman dan Syauqie sekitar 30 menit berlangsung tertutup. Rusman di dampingi Zein, paman Jabir.

Menurut Syauqie, kedatangannya ke rumah Rusman hanya memberikan informasi tentang kematian Jabir sehingga pihak keluarga bisa bersiap-siap jika jenazah datang. Syauqie menambahkan, pihak keluarga pasrah akan tewasnya Jabir. Mereka menganggap itu adalah bagian dari takdir.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya