Makassar Masih Mencekam

Hingga malam, Kota Makassar, Sulsel, masih mencekam dan ribuan warga berkonsentrasi di sejumlah sudut kota. Penganiaya dua pembantu--seorang di antaranya tewas--kini telah ditahan kepolisian setempat.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Mei 2006, 01:00 WIB
Liputan6.com, Makassar: Suasana Kota Makassar, Sulawesi Selatan, masih mencekam hingga Selasa (9/5) malam. Ribuan warga setempat masih terkonsentrasi di sejumlah sudut kota. Konsentrasi massa terlihat di sepanjang Jalan Sungai Saddang Baru, Jalan Veteran, Jalan Kawasan Somba Opu, dan Jalan Gunung Latimojong. Meski polisi berusaha memecah dan membubarkan konsentrasi massa, jumlah warga malah semakin banyak. Untuk mencegah kerusuhan, polisi bersiaga di sejumlah kawasan permukiman dan pusat perbelanjaan.

Makassar mencekam menyusul isu penganiayaan dan pembunuhan terhadap dua pembantu rumah tangga yang disebut dilakukan Wandi Tandiawan, warga keturunan. Dua pembantu Nurbaya dan Hasmiati dianiaya pada 4 Mei lalu. Hasmiati akhirnya meninggal dunia dua hari kemudian karena menderita luka-luka. Kasus penganiayaan yang dilakukan keluarga Tandiawan terungkap setelah Nurbaya sembuh dan mengadu ke polisi [].

Kini Wandi ditahan sebagai tersangka kasus penganiayaan dan pembunuhan. Menurut Kepala Kepolisian Kota Besar Makassar Komisaris Besar Kurniawan, pemeriksaan warga Jalan Gunung Latimojong itu masih berlangsung. Bila terbukti bersalah, tersangka dipastikan akan menerima hukuman.

Di Jakarta, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau warga Makassar tak berbuat anarkis sehubungan dengan kasus itu. Kalla mengatakan penjaga ketertiban adalah masyarakat sendiri.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya