Awan Panas Terus Beterbangan dari Merapi

BPPTK mencatat aktivitas Merapi terus meningkat ditandai dengan adanya 23 kali letusan awan panas. Sejumlah warga di Dusun Kinahrejo bertahan meski lokasi dusun mereka dekat dengan puncak Merapi.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Mei 2006, 14:56 WIB
Liputan6.com, Kaliurang: Puncak Gunung Merapi terus bergolak. Sehari setelah dinyatakan dalam status awas, kini puncak Merapi makin sering mengeluarkan awan panas atau biasa disebut wedhus gembel. Demikian pantauan Miko Toro di Kaliurang, Yogyakarta, Ahad (14/5).

Berdasarkan catatan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta peningkatan aktivitas Merapi ditandai dengan adanya 23 kali letusan awan panas. Letusan terjadi dari pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB. Ada kemungkinan hari ini jumlah letusan awan panas akan lebih besar dari kemarin.

Seiring peningkatan aktivitas Merapi, sejumlah warga di Dusun Kinahrejo memilih bertahan. Begitu pula mbah Maridjan, kuncen Gunung Merapi. Padahal, lokasi dusun hanya berjarak tiga kilometer dari puncak Merapi yang merupakan pusat kemungkinan letusan. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa, di antaranya berkebun [baca: Merapi Lebih Kalem Dibandingkan Kemarin].

Warga memiliki sejumlah alasan tak meninggalkan dusun. Maridjan misalnya. Ia bertahan karena merasa bertanggung jawab atas tugasnya menjaga Merapi. Namun Maridjan mengimbau kepada warga agar tidak mengikuti jejaknya. "Bila warga diharuskan ngungsi ya ngungsi. Saya punya kewajiban sendiri," kata pria tua itu.

Sementara beberapa petugas keamanan juga mengimbau warga agar mengunci rumah sebelum pindah dan mematikan api yang dikhawatirkan menimbulkan kebakaran. Aparat juga meminta warga membatasi siapa pun orang-orang yang berkepentingan untuk berada di Merapi.

Berbeda dengan di Kabupaten Sleman. Lebih dari 4.000 ribu warga di sekitar 20 titik pengungsian pindah ke tempat yang aman. Pemerintah setempat menyediakan sejumlah kebutuhan di antaranya dapur umum, pos kesehatan dan keamanan.(AIS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya