Potensi Ekspor Ikan Asap Maumere

Nelayan di Maumere, NTT, sudah lama mengenal mengawetkan ikan dengan pengasapan. Yohanes yang sudah 14 tahun bergelut di bisnis pengasapan ikan mampu mengirim 40 ton ikan asap ke pasar Jepang.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Mei 2006, 08:02 WIB
Liputan6.com, Sikka: Ikan asap asal Kabupaten Maumere, Nusatenggara Timur, tidak saja sedap dilahap tapi juga sudah menjadi komoditas ekspor. Berkat ketekunannya, Yohanes, dapat mengekspor ikan asap ke Jepang. Hingga kini, Yohanes menghasilkan 30 hingga 40 ton ikan asap yang sebagian besar orderan perusahaan pembuat bumbu masak di Negeri Sakura.

Para nelayan Maumere sudah lama mengawetkan ikan dengan pengasapan. Selain rasa yang khas dan enak, ikap asap ternyata diminati perusahaan pembuat bumbu masak di Jepang. Peluang ini dimanfaatkan betul oleh Yohanes yang sudah 14 tahun bergelut dengan pengasapan ikan.

Dari beberapa jenis, ikan tongkol yang paling baik diasap karena memiliki nilai jual tinggi. Untuk menjaga cita rasa hanya Yohanes mengggunakan ikan tongkol segar.

Proes pengasapan hingga pengemasan dilakukan oleh 29 pegawai Yohanes. Pertama-tama mereka membuang kepala dan isi perut. Ikan yang bersih disusun di atas rak kawat dan direbus selama tiga jam. Tulang ikan dibersihkan dan dimasukkan ke oven selama tujuh hingga empat belas hari. Hasilnya ikan menjadi kering dan keras. Inilah yang membuat masyarakat setempat menyebut ikan kayu.(TNA/Adrian Pantur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya